Evgeny Obolentsev, General Manager NPG Indonesia mengatakan, ada 3 tren utama yang mempengaruhi pasar properti Bali.
Pertama, adalah meningkatnya permintaan akan properti berkelanjutan dan ramah lingkungan, seiring meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan.
Pengembang semakin banyak memasukkan praktik bangunan hijau, sumber energi terbarukan, dan material berkelanjutan ke dalam proyek mereka.
"Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, menarik pembeli dan investor yang peduli lingkungan,” ungkapnya.
Kedua, transformasi digital industri real estat adalah tren yang perlu diperhatikan.
Platform daring, tur virtual, dan strategi pemasaran digital menjadi alat penting untuk transaksi properti. Inovasi ini memudahkan calon pembeli untuk menjelajahi properti dari jarak jauh dan bagi penjual untuk menjangkau audiens global.
Ketiga, adalah meningkatnya permintaan ruang kerja jarak jauh.
Vila dan hunian dengan konsep home office, internet berkecepatan tinggi, dan lingkungan kerja yang kondusif sangat dicari oleh pekerja jarak jauh dan nomaden digital. (Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari/Tribunnews.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Harga Sewa Properti Hotel dan Perkantoran di Bali Tumbuh sebesar 9,87 Persen dan 5,06 Persen