News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Indeks Wall Street Melesat Naik Pecahkan Rekor Baru Jelang Perilisan Risalah The Fed

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Illustrasi bursa Wall Street

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Di tengah memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah dan Asia, mayoritas saham AS di bursa Wall Street justru mencatatkan kenaikan ke rekor baru pada perdagangan Senin (9/12/2024).

Adapun lonjakan ini dipimpin oleh S&P 500 dan Nasdaq Composite, dimana Indeks S&P 500 naik 0,25 persen dan ditutup pada 6.090,27. Sementara indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi terangkat 0,81 persen ke 19.859,77.

Baca juga: Wall Street Rebound, Terbang Tinggi Tersengat Risalah Pemangkasan Pajak Trump

Kedua indeks ini mencapai level tertinggi sepanjang masa selama sesi perdagangan menjelang rilisnya risalah The Fed.  Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average justru turun 123,19 poin atau 0,28 persen, berakhir di level 44.642,52.

Mengutip Reuters, Nasdaq dan S&P 500 naik ke rekor penutupan tertinggi karena optimisme investor akan adanya pemangkasan suku bunga yang bakal digelar The Fed bulan ini.

Mengingat beberapa pekan terakhir  Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell beserta para pemangku kebijakan The Fed kerap memberikan sinyal terkait pemangkasan suku bunga pada pertemuan kebijakan Fed 17-18 Desember mencapai 90 persen, naik dari pemangkasan di bulan sebelumnya.

Dengan pemangkasan itu para pengamat pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga berjangka AS bakal dikerek turun sebesar 25 basis point.

Ketua The Fed Jerome Powell menjelaskan pemangkasan suku bunga dilakukan bukan tanpa alasan, kebijakan ini diambil setelah ekonomi AS terus menunjukan pemulihan karena  kondisi ketenagakerjaan yang secara umum mengalami perbaikan.

Baca juga: Saham Wall Street Bullish, Dow Jones hingga S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi di Tahun Ini

Terbukti selama sebulan terakhir, pengusaha AS dilaporkan telah menambah 227.000 lapangan pekerjaan. Angka ini menunjukkan pemulihan dari perlambatan akibat badai pada Oktober.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini