Keberhasilannya dalam membesarkan toko ternyata sama sekali tidak menyurutkan niatnya untuk menjadi seorang bankir.
Lalu pada 1954, Mochtar Riady pindah ke Jakarta untuk mewujudkan cita-citanya sebagai seorang bankir.
Di Jakarta, ia tidak langsung menjadi besar. Bahkan, awalnya hanya bekerja di suatu kantor kecil.
Sesudah itu, ia berhasil membeli Bank Kemakmuran dengan harga relatif terjangkau.
Selama satu bulan penuh, ia belajar perbankan baik secara otodidak ataupun kursus. Akhirnya, lambat laun ia mulai familiar dengan dunia perbankan dan menguasai ilmunya.
Hal ini wajar karena latar belakang pendidikan seorang Mochtar Riady bukan di bidang tersebut.
Perlahan-lahan, ia pun sukses membangun bank hingga menjadi besar.
Pada 1971, ia bergabung di Panin Bank yang saat itu bahkan mampu mengungguli BCA.
Lalu, pada 1978, ia berhasil pindah ke BCA dan menerapkan pengalamannya di bank tersebut.
Karena kecerdasannya, ia pun digadang-gadang sebagai otak di balik bank-bank sukses di Indonesia.
Baca juga: Prabowo Tersenyum Saat Konglomerat Indonesia-China Sepakati Kerjasama Senilai Rp 157,6 Triliun
Pendiri Lippo Group
Mochtar Riady merupakan pendiri Lippo Group yang saat ini berhasil memiliki lebih dari 50 perusahaan.
Awal mula berdirinya adalah ketika ia membeli sebagian saham Bank Perniagaan Indonesia milik Hasyim Ning, tepatnya pada 1981.
Kala itu, Mochtar Riady masih menduduki posisi penting di BCA.
Pada 1989, ia pun melakukan merger dengan Bank Umum Asia. Kemudian, lahirlah Lippo bank.