Profil Djohan Emir Setijoso, Bankir yang Mengundurkan Diri dari Jabatan Presiden Komisaris BCA

TRIBUNNEWS.COM – Djohan Emir Setijoso merupakan bankir yang baru-baru ini memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk.

Pengunduran Djohan Emir Setijoso dari posisi Presiden Komisaris Bank BCA telah terhitung sejak 16 Desember 2024.

Djohan sendiri telah memiliki banyak pengalaman di dunia perbankan Indonesia.

Berikut profil Djohan Emir Setijoso

Kehidupan Pribadi

Djohan Emir Setijoso lahir di Jakarta pada 25 Juni 1941.

Saat ini, ia telah berusia 83 tahun.

Baca juga: Transaksi Judi Online Banyak Gunakan Rekening BCA, Manajemen: Sudah Diblokir

Pendidikan

Djohan Emir Setijoso merupakan alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) dan meraih gelar Sarjana (S1) di kampus tersebut pada 1964.

Karier

Djohan Emir Setijoso mengawali karier di Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada 1965.

Selama lebih dari tiga dekade di BRI, Djohan berhasil menduduki posisi puncak sebagai Direktur BRI hingga 1998. 

Di periode yang sama, ia juga dipercaya menjadi Komisaris Utama di Inter Pacific Bank dengan masa jabatan 1993-1998.

Namanya semakin bersinar ketika bergabung dengan Bank BCA. Sebelum menduduki kursi Presiden Komisaris, Djohan Emir Setijoso pernah menjabat sebagai Presiden Direktur BCA pada periode 1999-2011.

Dalam masa kepemimpinannya sebagai Presiden Direktur Bank BCA, Djohan memegang tanggung jawab atas berbagai bidang krusial di bank tersebut, seperti koordinasi umum, audit internal, perencanaan perusahaan, keuangan, akuntansi, serta sekretariat perusahaan.

Kontribusinya di Bank BCA pun tak main-main. Ia menjadi salah satu tokoh yang berperan penting dalam menyelamatkan Bank BCA dari tantangan besar krisis moneter 1998.

Baca juga: BCA Umumkan Biaya Admin Baru Pembelian Token Listrik di BCA Mobile, Berlaku Mulai 15 Januari 2025

Bankir Terkaya

Djohar Emir Setijoso sempat dinobatkan sebagai bankir terkaya.

Dikutip dari TribunMedan.com, harta kekayaannya pada 2023 mencapai Rp 956,8 miliar.

Angka tersebut dihitung dari jumlah saham yang digenggamnya sebanyak 106,6 juta lembar dengan harga saham BBCA pada penutupan tertanggal 20 Oktober 2023 di level 8.975. 

Dengan jumlah saham Bank BCA yang digenggam Setijoso sebanyak itu, penghasilan dividen yang didapatnya setiap tahun tak main-main. Dari buku tahun 2022 saja, dividen yang dihasilkan sekitar Rp 21.8 miliar.  

Bank BCA membagikan dividen Rp 205 per lembar saham dari laba tahun 2022.

(Tribunnews.com/David Adi) (TribunMedan.com/Array A Argus)