TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 mencapai 5,03 persen.
Nilai ini lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2023 sebesar 5,05 persen.
"Ekonomi Indonesia pada tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03 persen," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS, Rabu (5/2/2025).
Amalia menyatakan, sepanjang tahun 2024 seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar adalah industri pengolahan, perdagangan dan pertanian, diikuti oleh konstruksi, pertambangan yang juga melanjutkan tren pertumbuhan yang positif.
Baca juga: Menperin: Program HGBT Bisa Mudahkan Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Amalia menyatakan, sumber pertumbuhan ekonomi secara kumulatif tahun 2024 dari sisi lapangan usaha yakni industri pengolahan sebesar 0,90 persen.
Selain itu pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 juga ditopang oleh lapangan usaha seperti perdagangan yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,67 persen. Kemudian konstruksi dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,64 persen serta informasi dan komunikasi dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,50 persen.
Sementara itu lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi secara tahunan adalah jasa lainnya tumbuh 9,80 persen, transportasi dan pergudangan yang tumbuh 8,69 persen, serta akomodasi dan makanan minuman tumbuh 8,56 persen.
"Hal ini tentunya terlihat didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan jumlah perjalanan wisatawan Nusantara, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara serta peningkatan kegiatan ekonomi lainnya yang memberikan dan memberikan dampak terhadap peningkatan mobilitas masyarakat," papar Amalia.
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto pada triwulan empat 2024 atas dasar harga berlaku adalah Rp5,674,9 triliun.
Sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp3,296,7 triliun. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 4 2024 sebesar 5,02 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 4 2024 bila dibandingkan dengan triwulan 4 2023 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,02 persen," ujar Amalia.
Berdasarkan data BPS, sumber pertumbuhan pada triwulan empat 2024 berasal dari industri pengolahan sebesar 1 persen. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha seperti perdagangan yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,67 persen.
Lalu, sektor konstruksi memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,58 persen. Serta informasi dan komunikasi yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,49 persen.
Amalia bilang, seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada triwulan empat 2024. Lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertambangan.
"Total share dari kelima lapangan usaha tersebut mencakup 63,34 persen dari total PDB," jelasnya.
Sedangkan lapangan usaha yang tumbuh tinggi adalah jasa lainnya, ini didukung oleh peningkatan aktivitas rekreasi seiring peningkatan jumlah wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.
Kemudian, hasa perusahaan yang ditopang oleh peningkatan aktivitas agen perjalanan, penyelenggaraan tur dan jasa reservasi lainnya selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dan peningkatan jumlah jemaah umroh maupun juga wisatawan lainnya.
"Untuk transportasi dan pergudangan, peningkatan hal ini tentunya sejalan dengan naiknya jumlah penumpang dan barang pada berbagai moda transportasi terutama saat libur Nataru," ungkap Amalia.