TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza meresmikan beroperasinya Innovation Hub Jakarta yang dikelola Schneider Electric untuk mendorong akselerasi digitalisasi sektor industri, berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Februari 2025.
Innovation Hub Jakarta menampilkan berbagai solusi berbasis teknologi digital yang dirancang untuk mendukung efisiensi energi dan keberlanjutan di berbagai sektor.
"Peluncuran ini sangat penting bagi Kementerian Perindustrian untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan di 2018. Pasca pandemi ini kita harapkan bisa makin mengakselerasi inovasi digital sektor industri di berbagai sektor," ungkap Faisol Riza.
Dia menambahkan, kehadiran Innovation Hub ini menjadi upaya Schneider Electric membantu mempercepat berbagai sektor industri di Indonesia dalam adopsi digitalisasi mulai dari proses produksi hingga logistiknya.
Baca juga: Meutya Hafid: Struktur Lengkap, Komdigi Berfokus Capai Target Transformasi Digital
"Industri 4.0 terbukti mampu efisiensikan 40 persen biaya produksi," ungkapnya.
Faisol Riza menambahkan, Pemerintah RI terus mendorong implementasi industri 4.0 oleh para pelaku usaha terutama di sektor manufaktur. Antara lain melalui pendirian Lighthouse 4.0, hingga pendampingan ekosistem industri untuk semua stakeholder.
"Kita bangga Schneider yang sudah lama beroperasi di Indonesia, sekarang memiliki 2 pabrik di Indonesia dengan 3.000 lebih pekerja. Salah satu pabrik Schneider (di Batam) masuk dalam daftar lighthouse oleh World Economic Forum," ungkap Faisol Riza.
Dia menyebutkan, penerapan teknologi IoT di pabrik Schneider di Batam mampu menekan down time, dan menekan biaya scrap hingga 40 persen serta meningkatkan efisiensi operasional hingga 12 persen.
President Director Indonesia & Timor-Leste, Schneider Electric, Martin Setiawan, menekankan, perusahaannya membantu implementasi otomasi dan software di industri.
"Sektor industri perlu mengadopsi teknologi ini karena pemerintah RI sedang mengejar target Industri 4.0."
"Transformasi digital dan sustainability untuk menuju net zero yang pertama kali perlu dilakukan adalah efisiensi dalam penggunaan energi. Otomasi dan pemanfaatan software di industri bisa membantu efisiensi di sektor industri," ungkapnya.
Pihaknya terus mendorong efisiensi yang berkelanjutan di sektor industri di Indonesia dan mendorong pelaku industri terus berinovasi dan mengefisiensikan proses produksinya.
Dua lini bisnis utama Schneider sendiri adalah di manajemen energi dan otomatisasi industri.
Kedua bisnis ini dipadukan oleh software dan sustainability. Sementara, sektor industri yang telah memanfaatkan jasanya antara lain dari industri manufaktur, oil and gas, pulp & paper dan sebagainya.
Teknologi otomatisasi Schneider sudah diimplementasikan di irigasi pertanian di Indonesia dan sudah 1000 set yang dikirim ke petani, antara lain seperti yang diimplementasikan di Pekalongan, Jawa Tengah.
Di industri nata de coco, bekerja sama dengan asosiasi industri makanan dan minuman, pihaknya membantu otomatisasi di proses produksi nata de coco di perusahaan skala menengah.
"Kita memiliki integrated software approach untuk otomatisasi di industri. Dimulai dari perancangan desainnya, sampai tahap perawatannya. Untuk pabrik Schneider di Batam, kami sudah memulai melakukan otomatisasi sejak 2017," ungkapnya. (tribunnews/fin)