"Saya akan membicarakan dengan gugus tugas, langkah hukum yang bisa dilakukan, bisa mengerjakan hal ini dengan dasar yang kuat," imbuhnya.
Anies juga menjelaskan pihaknya telah melakukan langkah koordinatif dengan kepolisian secara intensif untuk mencegah adanya perkumpulan melibatkan massa.
"Beberapa tempat kita tahu ada perkumpulan masyarakat dari berbagai negara sudah kita datangi dan meminta mereka untuk tidak melakukan perkumpulan."
"Kita juga sudah melakukan rapid test di situ untuk memastikan, orang di situ positif COVID-19 atau tidak," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anies juga memberikan apresiasi kepada masyarakat yang tetap berada di rumah dalam upaya menekan penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini.
"Bahwa secara umum jalan di Jakarta suasananya lengang. Artinya dari hari ke hari masyarakat makin menyadari pentingnya dirumah."
"Pencegahan COVID-19 tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri semua harus mau berkerja sama."
"Saya apresiasi masyarakat yang tetap di rumah," tegas Anies.
Baca: Ogah Gelar Rapid Test di Stadion & Sindir Bekasi, Wali Kota Solo Siap Jemput Bola
Hotel untuk tenaga medis
Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan hotel untuk tempat beristirahat bagi para tenaga medis yang menangani kasus virus corona (COVID-19)
Menurut Anies hotel yang menjadi penginapan untuk tenaga medis yakni Hotel Grand Cempaka milik Pemprov DKI Jakarta.
“Disamping itu tugas yang para tenaga medis kerjakan amat melelahkan, mereka juga merasa perlu untuk tidak pulang kerumah,” ujar Anies yang dikutip dari siaran langsung Kompas Tv.
“Karena kalu pulang akan memiliki resiko (penularan),” imbuhnya.
“Nah kami di DKI Jakarta mulai hari ini menyiapkan fasilitas tempat tinggal kepada tenaga medis bagi dokter maupun perawat untuk mereka tinggal di hotel, di Grand Cempaka milik Pemprov DKI,” jelasnya.