TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa Kota Tegal tidak menerapkan kebijakan local lockdown menyikapi adanya kasus corona.
Ganjar mengaku sudah menanyakan langsung perihal kebijakan tersebut kepada Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi.
"Saya sudah klarifikasi, sudah ada penjelasan soal itu. Intinya itu bukan lockdown, hanya isolasi terbatas agar masyarakat tidak bergerak bebas. Sampai tingkat itu saja," tegas Ganjar Pranowo dalam keterangan tertulis, Jumat (27/3/2020).
Sebelumnya, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, mengatakan akan merapkan local lockdown di daerahnya.
Menyusul, ada satu pasien positif corona atau Covid-19.
Baca: Jadwal TV Hari Ini Sabtu, 28 Maret 2020: Tayang Film Kidnap di Trans TV & The Transporter di RCTI
Baca: Duduk Perkara Pasien Suspect Corona Meninggal di Ambulans karena Ditolak Rumah Sakit Rujukan
Dedy mengatakan akses masuk ke Kota Tegal akan ditutup dengan pembatas beton sehingga tidak mudah dipindahkan.
Akses masuk akan ditutup kecuali jalan nasional dan jalan provinsi.
Ganjar menuturkan apa yang terjadi di Kota Bahari--julukan Kota Tegal--tidak seseram seperti yang diberitakan.
"Kalau pakai kata-kata lockdown, wartawan pasti suka dengan istilah ini. Jadi tambah rame kan," ujarnya.
Saat ditanya apakah masyarakat masih boleh ke luar rumah, Pemkot Tegal mengatakan masih memperbolehkan.
Sehingga, dipastikan bahwa kebijakan itu bukanlah lockdown.
"Itu tidak lockdown, kalau iya maka masyarakat tidak boleh ke luar rumah. Lha ini masih boleh kok," tandasnya.
Baca: Fakta Baru Vaksin Corona, Efektif dan Akan Bertahan Lama di Tubuh
Baca: DedI Mulyadi: Larang Orang Mudik Tak Cukup dengan Imbauan, Jalur Transportasi Harus Ditutup
Apa yang dilakukan Pemkot Tegal, lanjutnya, merupakan isolasi kampung.
Ganjar justru mendukung langkah ini.