Ia berharap masyarakat dapat menerima jenazah pasien corona dan tidak ada lagi penolakan.
Pria kelahiran Sumatera Selatan ini juga berdoa untuk jenazah, keluarga jenazah dan negara Indonesia agar terbebas dari wabah virus corona.
"Oleh sebab itu jika para dokter yang amanah sudah mengatakan ini tidak menular maka kita sebagai warga masyarakat kita terima. Apalagi tanah wakaf itu bukan punya kita tapi punya kaum muslimin."
"Masalah kita sudah banyak tidak lagi kita tambah dengan masalah lain. Mudah-mudahan saudara kita yang kerabatnya meninggal dunia keluarganya menjadi syahid."
"Kita sama-sama berdoa mudah-mudahan negeri kita dilepaskan dari wabah bencana corona ini secepatnya," ungkapnya.
Baca: Sikapi Penolakan Pemakaman Jenazah Pasien Corona, Bhabinkamtibmas Turun Tangan
Sebelumnya, pro kontra pemakaman jenazah yang terinfeksi virus Covid-19 atau corona di Banyumas, Jawa Tengah menjadi sorotan.
Bupati Banyumas, Achmad Husein menegaskan pihaknya akan menggandeng ahli untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat soal jenazah yang terinfeksi virus.
"Ini masyarakat yang belum tahu, akan berdiskusi dengan pakar tentang itu kemudian disampaikan kepada masyarakat bahwa virus itu di dalam jenazah, begitu masuk tanah maka virusnya juga mati. Tidak akan kemudian berkembang biak dan menjalar itu tidak, mungkin itu yang kemudian masyarakat belum mengerti," jelas Husein dikutip dari Kompas.com.
Seperti diketahui, Husein, pada Rabu (1/4/2020) pagi, memimpin langsung proses pemindahan jenazah pasien positif corona yang ditolak warga di wilayah Kecamatan Purwokerto Timur, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kecamatan Patikraja dan Kecamatan Wangon.
Dirinya ingin menunjukkan, jenazah pasien positif corona yang telah dimakamkan tidak menularkan virus.
"Saya sebetulnya hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah (pasien positif corona) setelah meninggal itu tidak berbahaya," kata Husein melalui pesan singkat, Rabu (1/4/2020).
(Tribunnews.com/Mohay)