News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ini Penyebab Harga Masker dan Hand Sanitizer Kembali Normal

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga membeli masker di salah satu toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Isu merebaknya wabah Corona di Indonesia menyebabkan penjualan masker di Pasar Pramuka meningkat tajam meski dalam sepekan harga melambung tinggi. Harga masker di pasar ini dibanderol Rp65.000-Rp1,5 juta per boks, naik tajam dari harga sebelum isu Corona menyebar, yakni Rp20.000 hingga Rp150 ribu per boks. Harga masker yang naik tajam adalah jenis N-95 karena kualitas bagus dan stok di pemasok semakin langka. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wabah virus corona disebut pertama kali menginfeksi warga di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.

Dua bulan setelahnya, Indonesia dilaporkan adanya kasus pertama positif virus corona atau Covid-19.

Atas kejadian tersebut, stok alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer sempat mengalami penurunan stok secara signifikan, bahkan terbilang langka.

Namun, baru-baru ini sejumlah warganet mengaku telah menemukan produk masker dengan harga normal di beberapa minimarket.

"Udah banyak masker sekarang dan gak mahal lagi. Ini cuma 9000-an isi 5 pcs. Kemaren sekotak isi 50 dijual 350 ribu," tulis akun Twitter @ferdiriva dalam twitnya, Minggu (26/4/2020).

Lantas, apa penyebab harga masker kembali normal di tengah pandemi virus corona yang masih berlangsung?

Penjelasan INDEF

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengungkapkan, normalnya harga masker dan hand sanitizer merupakan bentuk wujud demand (permintaan) dan supply (pasokan) yang sudah seimbang.

"Kalau harga fundamentalnya cuma lokal, kalau demand dan supply relatif sudah seimbang, maka harga akan kembali normal," ujar Enny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Ia mengungkapkan, awal-awal harga masker mengalami lonjakan tinggi karena Pemerintah Indonesia mengekspor masker ke China di mana saat itu jumlah kasus terinfeksi virus corona mengalami peningkatan tajam

Tetapi, saat pemerintah sibuk mengekspor masker, mereka lalai bahwa virus corona dapat masuk ke Indonesia.

Oleh karena itu, pasokan masker menjadi sedikit dengan jumlah permintaan stok masker terus mengalami peningkatan.

Hal inilah yang menyebabkan harga masker di Indonesia melonjak naik.

"Tapi beriring dengan waktu, ada proses produksi pasokan menjadi meningkat lagi, jadi tidak hanya masker dalam kodisi normal, proses produksi juga membutuhkan waktu," terang Enny.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini