Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Komando Tugas Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan) Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan hasil rapid test terhadap 359 WNI ABK MV Explorer Dream negatif Covid-19.
Yudo mengatakan 359 WNI tersebut terdiri dari 305 pria dan 54 wanita.
Mereka dievakuasi dari Dermaga JICT Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Rabu (29/4/2020).
Baca: FAKTA 2 Polisi Curi dan Jual 7 Pistol: 3 Pistol Dijual Rp 45 Juta, Libatkan 6 Oknum Anggota Polri
"Pada tanggal 29 April 2020 pukul 08.30 WIB telah dievakuasi WNI ABK MV Explorer Dream sebanyak 359 orang yang terdiri dari 305 pria dan 54 wanita di Dermaga JICT Tanjung Priok. Hasil pengecekan Rapid Test seluruhnya dinyatakan negatif Covid-19," kata Yudo ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (29/4/2020).
Jumlah seluruh WNI ABK tersebut juga mengalami penambahan 10 orang dari rencana semula yakni 349.
17.769 WNI yang Bekerja di 112 Kapal Pesiar Berpotensi Dipulangkan Akibat Pandemi Corona
Sebanyak 122 kapal pesiar berpotensi berhenti beroperasi karena pandemi corona virus atau Covid-19.
Hal itu tentunya akan berimbas terhadap pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal-kapal tersebut.
Kementerian luar negeri (Kemlu RI) mencatat ada sekitar 17.769 anak buah kapal (ABK) WNI yang bekerja di 122 kapal pesiar.
“Itu yang berpotensi, tapi tidak serta merta dari 17 ribu semua akan kembali. Beberapa masih akan melanjutkan pekerjaan di kapal sebagai ABK minimum yang diperlukan oleh kapal tersebut,” ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual, Kamis (9/4/2020).
Baca: Menaker Sebut Korban PHK akibat Corona Jadi Target Utama Kartu Pra-kerja, Ini Syaratnya
Hingga 8 April 2020, Kemlu mencatat 5.986 orang ABK WNI telah kembali ke Indonesia, termasuk ABK yang bekerja di Diamond Princess dan World Dream.
“Untuk ABK ini, kita terus memfasilitasi. Setiap hari kita juga melakukan komunikasi dengan perwakilan kita baik yang berada di Amerika Serikat, Australia, Eropa dan hari ini di Malaysia karena ada 2 kapal lagi yang ada ABK WNI, untuk memastikan bahwa kita melakukan perlindungan maksimal,” ujar Retno.
Baca: Antisipasi Corona, Yayasan Dana Kompas Bagikan 7.000 Masker Gratis di Halte TransJakarta Harmoni
Pemerintah menekankan dua hal terkait perlidungan ABK WNI dalam situasi ini, yaitu memastikan perusahaan kapal telah melakukan pemeriksaan pada para ABK WNI sesuai protokol, serta melindungi hak-hak para ABK.