Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manfe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Langkah pemerintah yang mengajak masyarakat masuk ke kehidupan dengan normal baru atau new normal) untuk berdampingan dengan ancaman Covid-19 mendapat dukungan luas.
Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus menyampaikan, ajakan untuk memulai kehidupan new normal dapat memulihkan ketahanan nasional, baik dari sisi ekonomi maupun sosial.
Akan tetapi, pelaksanaannya harus dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
“Keputusan new normal sudah tepat, sebab dampak pembatasan akibat pandemi akan menghancurkan ketahanan nasional, baik ekonomi maupun sosial,” kata Deddy, melalui pernyataan tertulis, Kamis (28/5/2020).
“Akan tetapi sebelum new normal diterapkan, pemerintah dan semua unsur masyarakat juga perlu menyiapkan diri dengan baik. Karena jika tidak maka pelonggaran pembatasan sosial ini akan melahirkan masalah baru yang serius,” sambung Deddy.
Baca: Penerapan New Normal Perlu Prinsip yang Sama Antar Daerah dan Dikoordinasikan Kemendagri
Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu menyampaikan pemerintah harus memperhatikan beberapa langkah sebelum menerampak new normal.
Pertama, sosialisasi harus dilakukan massif kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang tidak atau kurang mengakses informasi.
Sosialisasi itu, kata Deddy, sebaiknya dilakukan tidak hanya melalui kanal-kanal media, tapi juga dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintahan hingga tingkat yang paling bawah.
“Paling baik jika dilakukan door to door dengan mengerahkan aparat desa/kelurahan sembari membagi masker dan brosur sosialisasi. Jika memungkinkan pemerintah daerah bisa menambahkan hand sanitizer. Sebelum pemberlakuan new normal, tidak ada salahnya pemerintah menggencarkan upaya di lapangan dengan menggunakan pengeras suara selama seminggu penuh,” ujar Deddy.
Kedua, pemerintah pusat dan daerah, kantor-kantor swasta, mal, pasar, terminal, stasiun, bandara, kantor desa dan lainnya, harus memastikan tersedianya sarana-sarana kesehatan dan kebersihan diri yang dibutuhkan di tempat-tempat publik, seperti bak cuci tangan, hand sanitizer, masker, dan thermometer laser.
Baca: Bicara New Normal, Sophia Latjuba: Belum Siap karena Belum Jelas
Ketiga, perlu pengawasan terus menerus terhadap pemberlakuan new normal, baik melalui kehadiran aparat maupun penggunaan CCTV di tempat-tempat interaksi publik.
“Termasuk kantor-kantor, sarana Ibadah, dan pabrik. Kursi-kursi di sarana transportasi atau sarana publik harus disesuaikan dengan jarak fisik baku yang ditetapkan,” ungkapnya.
Keempat, adanya standar operasional prosedur (SOP) yang jelas dan mudah dicerna dan papan-papan peringatan yang dipasang di tempat strategis untuk terus meningkatkan kesadaran warga.