Laporan wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COMK, JAKARTA - Wakil Menteri Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi memaparkan kasus corona atau covid-19 di desa-desa hanya sekira 2-3 persen dari total kasus corona saat ini yang mencapai 28.818 kasus positif.
Budi Arie mengatakan saat pertama kali kasus corona di Indonesia ada, maka fokusnya sebagai wakil menteri adalah melindungi desa dari corona.
Karena, menurut Budi, kalau masyarakat desa positif corona akan berdampak pada produksi pangan di Indonesia.
Dari total 74.953 desa di seluruh Indonesia, kata Budi, 86 persen berbasis ekonomi pertanian.
Sementara sisanya nelayan, desa wisata, dan lain-lain.
Sehingga penting untuk menjaga masyarakat desa dari kasus corona.
"Karena itu kami menggagas sejumlah program di desa, dari relawan covid-19 sampai program gotong royong, kebersihan, disinfektan, membentuk relawan jaga desa, dan lain-lain," ujar Budi Arie dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (4/6/2020).
Baca: Muhammadiyah Perbolehkan Salat Jumat Lebih dari Satu Gelombang
Seluruh kawasan pedesaaan saat ini, kata Budi, punya semacam satuan tugas yang berfungsi untuk mengidentifikasi keluarga di desa.
Kemudian pemerintah juga tegas melarang mudik.
Hal itu demi kepentingan agar masyarakat desa terbebas dari corona.
"Bahkan sampai data terakhir, data kemenkes dari 28 ribu masyarakat yang positif terkena Covid, hanya 2-3 persen yang ada di pedesaan. Jadi desa kecil sekali yang terkena. Sisanya kota-kota," kata Budi.
Baca: Dibuka 8 Juni Mendatang, Ini Alur dan Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan Kemenkumham Tahun 2020
Budi Arie menegaskan pentingnya masyarakat desa bebas dari corona, agar pangan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia sehari-hari bisa terus bertumbuh dan terus berproduksi.
Hal ini membuat Indonesia mengurangi impor pangan.
Budi Arie juga memaparkan, bahwa Kemendes PDTT menerima 2.654 aduan terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) pemerintah pusat dan daerah serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa hingga akhir April 2020.