Kepergian dokter Bendrong dan sejumlah dokter ini menambah panjang catatan duka tenaga medis yang meninggal akibat virus corona.
Berdasarkan data IDI, hingga Jumat (12/6/2020) ada 35 dokter yang meninggal dunia selama pandemi covid-19.
Jumlah itu termasuk dokter yang positif Covid-19 maupun terindikasi atau masih dalam pengawasan.
Sebagian dokter yang meninggal adalah yang bertugas menangani pasien Covid-19.
Mereka diduga tertular pasien Covid-19 saat bertugas atau saat melayani pasien umum yang berkunjung.
Beberapa kali kasus dokter meninggal juga terjadi lantaran pasien Covid-19 yang tak jujur dengan riwayat penyakitnya.
Halik menyebutkan dibanding awal-awal kasus Covid-19 di Indonesia pertambahan jumlah dokter yang meninggal tidak sebanyak awal covid-19 karena penerapan protokol kesehatan.
"Angka penularan tenaga medis seharusnya menurun karena tenaga medis kita mulai sadar dan pencegahan infeksi sudah membaik. Tetapi kita jangan lengah, tetap waspada karena angka kesakitan dan kematian masih terus bertambah," ucap Halik.
Baca: Pemerintah Jepang Disebut Ingin Kabur dari Covid-19, Partai Oposisi Dianggap Sudah Keterlaluan
Ikatan Dokter Indonesia terus mengingatkan dokter dan tenaga kesehatan agar tetap memakai alat pelindung diri (APD) saat melayani pasien walaupun tidak bertugas khusus di pos pelayanan Covid-19.
Petugas kesehatan harus ekstra hati-hati terhadap penularan silang saat bertugas karena langsung bersentuhan dengan pasien yang terjangkit virus.
"Menyongsong kebijakan new normal di tengah masih adanya penularan virus corona, tenaga medis diminta tetap waspada dan konsisten menerapkan protokol pencegahan infeksi dan melaksanakan protokol kesehatan supaya tidak terinfeksi," kata Halik. (tribun network/fia/dod)
Daftar Dokter yang Meninggal karena Positif Covid-19 maupun berstatus PDP:
1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (GB FK UGM)
2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (GB FKM UI)
3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
4. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
5. dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta, IDI Jaksel)
6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan, IDI Jaktim)
9. dr. Ucok Martin Sp. P (Dosen FK USU, IDI Medan)
Baca: Tanggapan Valentino Rossi soal Jadwal Baru MotoGP 2020: Tak Sabar Tunggangi M1
10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan, IDI Prabumulih)
11. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS di RSAL Mintohardjo. (IDI Jakpus)
13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)
14. dr. Bernadette Sp THT meninggal di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar)
15. dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) Meninggal di RS Persahabatan (IDI Jaksel)
16. dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangsel)
17. dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jaksel)
18. dr. Wahyu Hidayat, SpTHT meninggal di RS Pelni (IDI Kab. Bekasi)
19. dr. Naek L. Tobing, SpKJ meninggal di RSPP Jakarta (IDI Jakarta Selatan)
20. dr. Karnely Herlena meninggal di RS Fatmawati (IDI Depok)
21. dr. Soekotjo Soerodiwirio SpRad (Dosen FK Unpad, IDI Bandung)
22. dr. Sudadi, MKK, SpOK (Dosen FK UI, IDI Jakarta Pusat)
23. Prof. Dr. H. Hasan Zain, Sp.P (IDI Banjarmasin)
24. dr. Mikhael Robert Marampe (IDI Kab. Bekasi)
25. dr. Berkatnu Indrawan Janguk (IDI Surabaya)
26. dr. Irsan Nofi Hardi Nara Lubis, Sp.S (IDI Medan)
27. dr. Boedhi Harsono (IDI Surabaya)
Baca: Istri Mendiang Dokter Li Wenliang Melahirkan, Suamiku, Bisakah Kau Melihat Kami dari Sana?
28. dr. Soeharno (IDI Kediri)
29. dr. Amir Hakim Siregar SpOG (IDI Batam)
30. dr. Ignatius Tjahjadi SpPD (IDI Surabaya)
31. dr. Esis Prasasti Inda Chaula, SpRad (IDI Tegal)
32. dr. Hilmi Wahyudi (IDI Gresik)
33. DR. dr Heru Prasetya, SpB, SpU (IDI Banjarmasin)
34. dr. Miftah Fawzy Sarengat (IDI Balikpapan)
35. dr. Bendrong Moediarso, SpF, SH (IDI Surabaya) (psp/ain)