Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali melaporkan penambahan kasus pasien positif corona di Indonesia, Senin (15/6/2020).
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hari ini terjadi penambahan 1.017 kasus pasien positif corona.
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 1.017 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 39.294 orang," ujar Achmad Yurianto dalam siaran BNPB, Senin (15/6/2020).
Baca: Bunuh Suami dan Anaknya, Aulia Kesuma dan Putranya Geovanni Kelvin Divonis Hukuman Mati
Dari 39.295 kasus, Achmad Yurianto mengatakan sebanyak 15.123 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 592 orang dalam 24 jam terakhir.
"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 2.198 orang setelah ada penambahan 64 orang," katanya.
Baca: Novel Baswedan: Harusnya Terdakwa Dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana
Seperti diketahui, pada Minggu (14/6/2020) kemarin, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 38.277 kasus.
Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 14.531 orang dan total pasien meninggal dunia sejumlah 2.134 orang.
Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen
Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.
Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.
"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Baca: Viral Penjual Gorengan Cantik, Bantu Orangtua hingga Isi Waktu Luang setelah Di-PHK Akibat Corona
Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan.
Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.