Ia pun mengakui bahwa Mobile Lab BSL-2 lebih cocok digunakan untuk penanganan corona di daerah-daerah, seperti luar pulau Jawa.
"Sebenarnya memang kebutuhan mobile BSL-2 ini memang idealnya untuk memenuhi kebutuhan daerah-daerah, terutama di luar pulau Jawa yang keberadaan Lab BSL-2 nya sangat sedikit dan biasanya pasti adanya di ibu kota provinsi," jelas Bambang.
Menurut Bambang, episentrum pandemi memang tidak selalu terjadi di pusat kota, namun bisa saja muncul di daerah-daerah terpencil.
Sehingga dengan adanya Mobile Lab BSL-2 ini, ia berharap bisa menjangkau kebutuhan terkait alkes pendukung ini di wilayah lainnya.
Namun untuk sementara, Mobile Lab BSL-2 ini baru diproduksi 1 unit dan untuk pengoperasian di RS Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur.
"Dan kadang-kadang episentrumnya atau pusat penyebarannya bisa saja terjadi tidak di ibukota provinsi, tapi mungkin di daerah kabupaten yang jauh dari ibukota provinsi, nah BSL ini sangat penting terutama untuk PCR (Polymerase Chain Reaction)," kata Bambang.
Ia pun menegaskan bahwa TFRIC-19 siap mendukung kebutuhan mobile lab bagi Gugus Tugas dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kami siap mendukung kebutuhan untuk lab yang mobile, lab yang barangkali tidak harus berada di tempat itu selamanya, tapi berada di tempat itu sampai kondisi Covid-19 sudah dinyatakan reda untuk daerah-daerah tertentu," pungkas Bambang.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Kepala BPPT Hammam Riza menyampaikan bahwa melalui sistem yang diterapkan dan tipe reagen yang digunakan, Mobile Lab BSL-2 ini memiliki kapasitas pemeriksaan sekitar 120 spesimen per 12 jam.
"Mobile Lab BSL-2 ini juga dilengkapi dengan 2 swab chamber, sehingga diharapkan Lab Mobile BSL2 ini dapat memberikan penguatan kapasitas pemeriksaan spesimen Covid-19 di wilayah DKI," kata Hammam.
Mobile Lab BSL-2 ini juga dilengkapi aplikasi Pantau Covid (PC-19) yang akan memudahkan masyarakat untuk melakukan swab test, registrasi online, serta mendapatkan jadwal waktu dan urutan untuk swab test.
"Untuk mendukung kelengkapan data dan proses pelaporan hasil, Mobile Lab BSL-2 ini juga dilengkapi dengan aplikasi SIM BSL2, suatu aplikasi perangkuman data hasil pemeriksaan PCR yang telah mendapatkan verifikasi dari tenaga medis dan siap untuk diteruskan ke dalam sistem pelaporan nasional," tegas Hammam.
Perlu diketahui, Mobile Lab BSL-2 ini merupakan salah satu hasil Inovasi TFRIC-19 yang dirancang oleh anak bangsa.
Pengembangan Mobile Lab BSL-2 ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas pengujian Covid-19.
Karena dngan adanya laboratorium portabel seperti ini, pengujian dapat dilakukan di berbagai daerah yang belum memiliki laboratorium standar BSL-2.
Melalui fasilitas ini, sampel Covid-19 dapat langsung dianalisis tanpa perlu mengirimkan sampel ke pusat atau ke kota yang lebih besar.