Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan penanganan Covid-19 dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Selasa (23/6/2020).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini menekankan pentingnya kampanye protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Menurutnya, hal itu tidak cukup dilakukan pemerintah pusat dan tidak cukup hanya menggunakan istilah asing.
Baca: Bertambah 1.051 Kasus Baru, Berikut Sebaran Pasien Positif Covid-19 di 34 Provinsi Indonesia
"Kami mengajak seluruh komponen masyarakat di seluruh daerah untuk bisa menjelaskan tentanf Covid-19 ini dengan menggunakan bahasa lokal dan bahasa daerah, (karena) rakyat kita tidak tahu itu apa itu physical distancing, apa itu sosial distancing bahkan sekarang apa itu New Normal," ucap Doni.
Doni mengingatkan saat ini memasuki era New Normal.
Ia mengingatkan makna new normal bukan berarti normal seperti sebelum adanya pandemi karena pandemi Covid-19 saat ini belum selesai.
Baca: Pemeriksaan Spesimen Terkait Covid-19 Per 23 Juni Sudah 17.906
Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan penerapan protokol kesehatan.
"Beberapa di antara mereka mengatakan, menganggap ini sudah normal lagi, sehingga mereka merasa Covid-19 ini sudah selesai, dan bahwa sampai hari ini Covid-19 belum berakhir," ujarnya.
"Ini yang senantiasa harus kita kampanyekan setiap detik, menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk taat pada protokol Kesehatan adalah ibadah karena kalau ini bisa disampaikan dan rakyat mau menuruti, maka bisa menghindari risiko," tambahnya.
Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen
Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.
Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.
"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Baca: Viral Penjual Gorengan Cantik, Bantu Orangtua hingga Isi Waktu Luang setelah Di-PHK Akibat Corona