Pihak TNI sendiri dinilai sangat mengerti dan cepat dalam pelacakan kontak pasien positifnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, katanya, terus memantau perkembangan penanganan penyebaran Covid-19 di klaster tersebut.
"Jadi tindak lanjutnya, terus memantau dari Gugus Tugas dan kita yang jelas bahwa ya kita harus waspada saja lah masyarakat," tuturnya.
Sama seperti kasus penyebaran Covid-19 lainnya, katanya, angka orang yang positif dari klaster tersebut diumumkan juga oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di tingkat nasional dan masuk dalam pendataan Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar atau Pikobar.
Baca: Melihat Corona di Jawa Timur, Dua Minggu Deadline dari Jokowi, Bagaimana Hasilnya?
Baca: Kasus Corona Harian di Indonesia Pecah Rekor, Tambah 2.657 Kasus, Jabar Sumbang 962 Pasien
Tes Massal
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan tes masif Covid-19 kepada sekitar 23 instansi pendidikan kemiliteran di Jawa Barat selama dua pekan ke depan.
Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti adanya ratusan orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Secapa AD di Kota Bandung.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, mengatakan pengetesan Covid-19 di institusi pendidikan kemiliteran tersebut sesuai dengan arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam rapat evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19.
"Institusinya saat ini, baru yang teridentifikasi itu adalah di Sukajadi. Di Secapa Sukajadi. Kemudian juga saat ini sudah dilakukan pemeriksaan, mulai dari rapid test kemudian dari rapid test itu juga sudah di-swab oleh tim dari Kesdam. Sudah dilakukan isolasi termasuk dilakukan terhadap satu area sekolah tersebut," kata Berli.
Berli mengatakan selanjutnya akan dilakukan tes masif di 23 sekolah kedinasan militer di Jawa Barat.
Hal serupa akan dilakukan terhadap sekolah berbasis asrama lainnya, seperti sekolah kedinasan lainnya, sekolah swasta, sampai pesantren, yang masih melakukan kegiatan belajar di tengah pandemi ini.
Sementara itu Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan warga di sekitar lokasi Secapa TNI AD sudah menjalani rapid test. Namun hanya ada 28 orang.
"Yang bersedia baru 28 orang, yang lain menolak, mungkin mereka parno atau takut atau apa untuk diperiksa," kata Ema.
Hingga saat ini, Pemerintah Kota Bandung belum memberlakukan pembatasan terhadap mobilitas masyarakat maupun aktivitas perekonomian di sekitar Secapa AD.
Meski begitu, Wali Kota Bandung Oded M Danial menyatakan pihak Gugus Tugas bakal terus berupaya melakukan pelacakan dan pemeriksaan terhadap masyarakat kawasan Kecamatan Cidadap.
"Saya minta untuk mengamankan masyarakat sekitar, untuk dilacak dan puskesmas juga untuk mengawasi," kata Oded.(Tribun Network/rif/gta/kps/wly)