TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Kamis merilis pedoman baru yang mengakui laporan-laporan tentang penularan virus corona melalui udara.
Namun, WHO belum secara pasti mengkonfirmasi, virus itu dapat menyebar melalui udara.
Karena menurut mereka perlu penelitian lebih lanjut terkait laporan tersebut.
"Sangat dibutuhkan penyelidikan kejadian seperti itu dan menilai signifikansinya untuk penularan Covid-19." demikian pernyataan dari WHO, dikutip dari SCMP.
Baca: Pandemi Covid-19 Global Memburuk, WHO: Jumlah Kasus Meningkat Dua Kali Lipat dalam 6 Minggu
WHO mengakui dalam pedoman transmisi terbarunya beberapa laporan yang berkaitan dengan ruang yang penuh sesak di dalam ruangan telah menunjukkan kemungkinan transmisi aerosol.
Seperti selama latihan paduan suara atau di restoran dan kelas kebugaran.
Berdasarkan tinjauan bukti, WHO mengatakan virus yang menyebabkan Covid-19 menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Termasuk kontak dekat dengan orang yang terinfeksi yang menyebarkan virus.
Sedangkan penyebaran terjadi melalui air liur, sekresi pernapasan atau tetesan yang dikeluarkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara atau bernyanyi.
Baca: Temuan Virus Corona Menular Melalui Udara, WHO: Kebijakan Jaga Jarak & Pakai Masker Bisa Berubah
Namun, dengan adanya laporan terbaru itu, maka kemungkinan penyebaran juga bisa terjadi ketika seseorang menghirup udara yang sudah terkontaminasi aerosol virus corona.
Meski belum mengonfirmasi penyebaran virus lewat udara, WHO menambah protokol kesehatan terkait virus corona.
Selain dari protokol sebelumnya seperti cuci tangan, memakai masker, jaga jarak, mereka menambah pedoman baru.
Seperti memastikan ventilasi yang baik di dalam gedung dan memakai masker di dalam ruangan tertutup yang penuh sesak.
Dr Fauci beri tanggapan penularan virus melalui udara