TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan farmasi Rusia, R-Pharm merilis obat anti virus corona pada Rabu (15/7/2020) lalu.
Pihak perusahaan mengatakan bahwa obat yang dinamai Koronavir itu diproduksi dan diberi label di pabriknya, di Kota Yaroslavl.
"Hingga saat ini 7.373 paket obat-obatan telah dimasukkan ke dalam sirkulasi sipil," kata pernyataan dari R-Pharm, dikutip dari TASS.
"Koronavir adalah salah satu obat pertama di dunia yang tidak melawan komplikasi dari SARS-CoV-2, tetapi secara langsung virus itu sendiri," jelasnya.
Dalam pernyataannya, Koronavir diklaim efektif memblokir replikasi virus.
Baca: Vaksin Corona: 75 Negara Ingin Gabung dengan Akses COVAX
Baca: Tak Takut Corona tapi Tetap Pakai Masker, Driver Ojol Tak Mau Dites :Gak Tau yang Dicolok Isinya Apa
Hal ini telah dibuktikan selama obat menjalani tes klinis.
Dalam distribusinya, kemasan Koronavir disertai kode digital untuk mempermudah pelacakan.
Selain itu kode tersebut akan menjamin keaslian setiap paket pengirimannya.
"Anda melacak pergerakan setiap paket, dari produksi ke pengiriman ke fasilitas medis."
"Keaslian dapat diperiksa menggunakan aplikasi seluler Chestny Znak," jelas pihak perusahaan di depan awak pers.
Di bawah aturan pemerintah, sejak 1 Juli obat-obatan di Rusia wajib dilabeli.
R-Pharm Group berfokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi obat-obatan, peralatan laboratorium, hingga perangkat medis.
Perusahaan yang didirikan pada 2001 ini telah beroperasi di Rusia, serta di negara-negara CIS, AS, Jerman, Jepang, dan negara-negara lain.
Remdesivir Obat yang Teruji untuk Covid-19