Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei terkait kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19 khususnya menyangkut 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).
Kepala BPS Suhariyanto mencatat sebanyak 91,98 persen masyarakat yang menjadi responden sudah menggunakan masker.
"Tetapi kalau kita lihat kepatuhan masyarakat untuk mencuci tangan itu masih 75,38 persen, demikian juga untuk menjaga jarak (73,54 persen)," kata Suhariyanto dalam dialog di kanal Youtube BNPB, Senin (28/9/2020).
Baca: Ketua GAMKI Kota Medan Parulian Tampubolon Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Sempat Dirawat di RS
Kecuk, sapaan karib Suhariyanto, membandingkan persentase 3M tersebut dengan survei yang dilakukan BPS pada bulan April lalu.
"Persentase yang menggunakan masker meningkat sekitar 8 persen. Tapi yang perlu menjadi perhatian bahwa persentase masyarakat yang mencuci tangan dan menjaga jarak itu justru mengalami penurunan," lanjutnya.
Adapun pada survei lalu, persentase kepatuhan masyarakat untuk 3M secara berturut-turut yakni 83 persen untuk memakai masker, 80 persen untuk mencuci tangan, dan 63 persen untuk menjaga jarak.
Baca: BREAKING NEWS: Aceh Diusulkan Masuk Daerah Prioritas Penanganan Covid-19
"Ke depan tampaknya kita perlu melakukan sosialisasi yang lebih supaya masyarakat betul-betul menerapkan 3M ini secara paralel, karena menggunakan masker tanpa jaga jarak tak ada gunanya," kata Kecuk.
Dalam survei ini, jumlah responden yang dihimpun sebanyak 90.967 orang. Sebanyak 44,77 persen laki-laki dan 55,23 persen perempuan.
Survei dilakukan dalam rentang antara periode 7 sampai dengan 14 September 2020 melalui online.
Kasus terkini Covid-19
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui data jumlah pasien positif corona di Indonesia, Senin (28/9/2020).
Berdasarkan data dari situs covid19.go.id, pasien positif Covid-19 hari ini bertambah 3.509 orang.
Kini, total kasus positif Covid-19 berjumlah 278.722 orang.
Baca: Potensi Tinggi Penularan Covid-19 di Pemukiman Padat Penduduk