Percobaan lebih lanjut dilakukan pada suhu 30 derajat dan 40 derajat Celcius.
Waktu bertahan hidup virus corona menurun seiring dengan peningkatan suhu.
Baca: Jaga Jarak Minimal 1 Meter Turunkan Risiko Penularan Hingga 85 Persen
Baca: Satgas Covid-19: Pakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan Cegah Penularan Covid 85 Persen
"Meskipun permukaan berperan dalam penularan, tingkat kontak permukaan dan jumlah virus yang diperlukan untuk menginfeksi masih belum ditentukan."
"Menetapkan berapa lama virus ini bertahan di permukaan sangat penting untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko di daerah dengan kontak tinggi," ujar Eagles.
Prof Trevor Drew, direktur ACDP, mengatakan penelitian ini dapat membantu menjelaskan persistensi yang nyata, penyebaran virus corona baru di lingkungan yang sejuk, seperti tempat pemrosesan daging, dan bagaimana hal itu dapat ditangani dengan lebih baik.
Para peneliti CSIRO juga mengatakan, temuan mereka mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa virus dapat bertahan hidup dengan makanan segar dan beku.
Pertentangan Hasil Penelitian
Prof Ron Eccles, mantan direktur Common Cold Center di Cardiff University, mengkritik penelitian tersebut.
Dilansir BBC, Eccles mengatakan, pernyataan bahwa virus dapat bertahan selama 28 hari menyebabkan "ketakutan yang tidak perlu di masyarakat".
"Virus menyebar di permukaan dari lendir pada batuk dan bersin serta jari-jari yang kotor."
"Dan penelitian ini tidak menggunakan lendir manusia yang segar sebagai sarana untuk menyebarkan virus," katanya.
Menurut Eccles, lendir segar adalah lingkungan yang tidak ramah bagi virus.
Sebab, lendir segar mengandung banyak sel darah putih yang menghasilkan enzim untuk menghancurkan virus.
Selain itu, lendir segar juga dapat mengandung antibodi dan bahan kimia untuk menetralkan virus.