Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kolaborasi pemerintah dengan epidemiolog dalam menyusun kebijakan pencegahan kasus Covid-19 akan berdampak positif.
Pemerintah juga didorong bekerja sama dengan stakeholder lainnya.
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Golkar Yahya Zaini mendukung setiap ikhtiar untuk memperbaiki penanganan Covid-19, termasuk melibatkan epidemiolog.
"Keterlibatan epidemiolog dalam merumuskan kebijakan penanganan Covid-19 merupakan langkah maju dan membawa optimisme," kata Yahya dalam pernyataannya, Kamis (4/2/2021).
Baca juga: Update Corona di Indonesia 4 Februari 2021: Satgas Pantau 74.260 Suspek Covid-19
Selain epidemiolog, menurut Yahya, sebaiknya pemerintah juga melibatkan organisasi profesi kedokteran seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam menyusun kebijakan.
Selain aspek keilmuwan, organisasi profesi punya sumber daya manusia yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 di berbagai fasilitas kesehatan.
Yahya menjelaskan, pelibatan epidemiolog jangan hanya sebatas dalam penyusunan kebijakan.
Mereka harus hadir dalam pelaksanaan dan pengawasan.
Supaya kebijakan yang sudah disusun benar-benar bisa dilaksanakan, dipantau, serta dievaluasi.
"Guna mencari solusi jika ada masalah di lapangan. Contoh, apakah pelaksanaan testing dan tracing sesuai secara epidemologi atau tidak," ujarnya.
Baca juga: 360 Nakes di Riau Terpapar Covid-19, Paling Banyak Wanita, Kadinkes: 97 Persen Sudah SembuhÂ
Yahya mengatakan, keterlibatan dan partisipasi semua pihak, para ahli, organisasi profesi, tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat penting dalam penanganan pandemi ini.
Semua pihak bisa ambil bagian dalam setip usaha mengurangi penyebaran Covid-19, sesuai kemampuan masing-masing.
"Misalnya dalam sosialisasi dan edukasi gerakan 3 M dan vaksinasi, peran tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat penting," katanya.