News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Dikembangkan Dalam Negeri, Ini Beda Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi vaksin. Dikembangkan Dalam Negeri, Ini Beda Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih

Sama seperti terapi pada pasien kanker, maka sel dendritik dari pasien kanker akan dikenalkan dengan antigen kanker.

Hasilnya, jika sel dendritik aktif maka akan menemukan dan memusnahkan sel kanker tersebut.

Baca juga: Pemerintah Upayakan Pasokan Vaksin Covid-19 Aman

Baca juga: 21 Warga di Desa ini Terlahir Kembar, Paling Tua Berusia 50 Tahunan dan Termuda Sekitar 3 Tahun

"Vaksin berbasis dendritik Cell ini intinya adalah dari setiap kita punya dendritik Cell tinggal dikenalkan pada antigen Covid-19 sehingga akan menjadi punya memori terhadap Covid- 11 prosesnya begitu simpel," jelas Terawan.

Sel dentritic ini disesuaikan dengan kondisi pasien.

Artinya, memungkinkan cocok diberikan kepada penderita komorbid yang tidak bisa menerima vaksin biasa.

"Menjadi vaksin individual dan disuntikkan secara subkutan ke dalam tubuh pasien penerima vaksin dan akan memberikan kekebalan terhadap covid 19 dan karena ini sifatnya menjadi imunitas yang seluler (imun yang bukan berasal dari antibodil tentunya akan bertahan lama," jelas dia.

Vaksin ini yang dikembangkan oleh peneliti di RSUP Dr. Kariadi Semarang, yang kerja sama Kementerian Kesehatan dengan AIVITA Biomedical ini telah menyelesaikan uji klinik fase 1.

2. Masih dalam Tahapan Uji Klinik

Petugas medis saat melakukan simulasi uji klinis vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021). Simulasi ini untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat calon penerima vaksin dan juga sebagai upaya untuk memastikan kesiapan tenaga medis atau vaksinator saat bertugas. Nantinya vaksin akan disebar di setiap puskesmas dengan kuota setiap harinya sebanyak 60 vaksin, Adapun Badan Pengawas obat dan Makanan telah mengeluarkan izin edar darurat untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac dan menyatakan vaksin tersebut telah lulus uji keamanan dan keampuhan. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

- Vaksin Merah Putih

Bio Farma menyatakan, siap menerima bibit vaksin dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Rencananya, bibit vaksin tersebut akan diserahkan pada Maret 2021 untuk kemudian melalui uji praklinik dan uji klinik, serta diproses untuk perizinan.

“Jadi kompetensi kita selain memproduksi vaksin berbasis inactivated virus, juga di vaksin berbasis recombinant. Terkait vaksin merah putih, saat ini Bio Farma sudah bisa memproduksi sendiri vaksin hepatitis B berbasis recombinant yang tentu tidak jauh juga teknologi dan fasilitasnya dengan dengan vaksin Covid-19 berbasis recombinant,” terang Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto pada Selasa (9/2/2021).

Di kesempatan yang sama, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi, Ali Ghufron Mukti menyampaikan, pada Maret atau paling lambat April 2021 kandidat vaksin akan diserahkan ke PT. Bio Farma untuk diuji pada tahap selanjutnya.

Baca juga: 21 Warga di Desa ini Terlahir Kembar, Paling Tua Berusia 50 Tahunan dan Termuda Sekitar 3 Tahun

- Vaksin Nusantara

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini