News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Menkes Jamin AstraZeneca Aman, BPOM Keluarkan Izin Pemakaian

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 23 November 2020.

TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan vaksin AstraZeneca aman digunakan. Vaksin yang baru tiba di Indonesia itu juga dipastikan aman untuk lansia.

Budi mengatakan bahwa seluruh vaksin memang memiliki nilai tambah dan nilai kekurangan.

Akan tetapi kata Budi, apabila vaksin itu sudah melewati standar WHO dan BPOM maka dipastikan vaksin tersebut aman digunakan manusia.

Baca juga: Susul Sinovac, Vaksin AstraZeneca Dapat Izin Penggunaan Darurat dari BPOM

"Saran semua epidemologis, begitu vaksin lulus WHO dan BPOM maka mana yang paling cepat datang, dia yang diambil. Karena sertifikasi WHO itu ketat," ujar Budi dalam konferensi pers di Lippo Mall Puri, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa(9/3/2021).

Sehingga kata Budi, apapun merek vaksin, apabila sudah melewati sertifikasi maka vaksin itu aman digunakan oleh manusia.

Oleh karena itu Budi mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dengan isu-isu yang beredar di media sosial.

Sebab pihak Kementerian Kesehatan memastikan semua vaksin yang sudah didistribusikan ke masyarakat sudah teruji keamanannya. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito menuturkan vaksin terbaru yang telah masuk di Indonesia yakni AstraZeneca ada 11.460 vial vaksin atau 1.113.600 dosis.

Pada tahap awal seluruh vaksin ini langsung dikirim dan disimpan di gudang PT Bio Farma Bandung, dan hari ini (9 Maret), BPOM akan melakukan pemerikasaan ke PT Bio Farma sekaligus melakukann sampling untuk diterbitkan sertifikat, hal ini untuk meyankinkan mutu dari vaksin tersebut.

"BPOM telah melalui proses keamanan, mutu dan khasiat dari vaksin tersebut. Proses tersebut telah disetujui BPOM untuk special access," kata Penny.

"Ini untuk meyakinkan aspek mutu dari vaksin," tambahnya.

Selain vaksin AstraZeneca, sejauh ini Indonesia sudah mendapatkan sekitar 38 juta dosis vaksin yang diproduksi oleh Sinovac Biotech China.

Beberapa di antaranya telah digunakan dalam upaya inokulasi massal yang dimulai pada bulan Januari lalu.

Proses pemberian izin vaksin AstraZeneca berbeda dari sebelumnya. Vaksin yang sudah dipakai di program vaksinasi, vaksin Sinovac asal China itu terlebih dahulu melakukan uji klinis tahap tiga di Bandung. Sementara vaksin AstraZeneca tidak melakukan uji klinis di Indonesia.

"Tidak semua vaksin yang mendapatkan izin penggunaan darurat (UEA) harus melalui uji klinis di Indonesia," ujar Penny.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini