TRIBUNNEWS.COM - Anak-anak dan remaja bisa terpapar Covid-19. Mereka juga dapat tertular dan menyebarkan virus penyebab Covid-19.
Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak yang terpapar Covid-19, tapi tidak memiliki gejala (asimptomatik) atau orang tanpa gejala (OTG) masih bisa menyebarkan virus ke orang lain.
Melansir laman resmi CDC, sebagian besar anak dengan Covid-19 menunjukkan gejala ringan bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Namun, beberapa anak bisa mengalami sakit parah akibat Covid-19.
Baca juga: Jane Shalimar Dikabarkan Kembali Kritis, Pakai Ventilator, Idap Pnemonia Berat Spesifik Covid-19
Baca juga: Prediksi Ahli soal Potensi Kasus Covid-19 Harian di Indonesia Bisa Capai 100.000 hingga Puncak Kasus
Anak-anak yang terinfeksi Covid-19 memerlukan rawat inap, perawatan intensif, atau ventilator untuk membantu mereka bernapas.
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, anak-anak dan remaja yang terpapar Covid-19 bisa sampai meninggal.
CDC dan mitra sedang menyelidiki kondisi medis terkait Covid-19 pada anak-anak yang disebut Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C).
"Kami belum tahu apa yang menyebabkan MIS-C dan siapa yang berisiko lebih tinggi untuk mengembangkannya. Pelajari lebih lanjut tentang MIS-C," terang CDC dalam situsnya.
Bayi di bawah satu tahun dan anak-anak dengan kondisi mendasar rentan menderita penyakit parah akibat Covid-19
CDC memaparkan, balita atau bayi di bawah satu tahun lebih kemungkinan menderita penyakit parah akibat Covid-19.
Tanpa memandang usia, anak-anak lain yang memiliki kondisi medis yang mendasari berikut ini juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah di banding anak-anak lain.
Daftarnya sebagai berikut:
1. Asma atau penyakit paru-paru kronis
2. Diabetes