TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat keamanan gabungan TNI-Polri menurunkan dua unit kendaraan taktis panser Anoa milik TNI dan satu unit Baraccuda milik Korps Brimob Polri di titik penutupan Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Kasatlantas Polres Metro Jakarta Selatan Sri Widodo mengatakan, alasan pihaknya menurunkan tiga unit kendaraan lapis baja ini merupakan arahan dari Kapolda Metro Jaya untuk titik penutupan yang tergolong sibuk.
"Ya alasannya karena masyarakat kemarin ribut di situ (ruas jalan Lenteng Agung, red) itu kan untuk siaga aja, gitu," ucap Widodo saat dikonfirmasi wartawan, Senin (5/7/2021).
Lebih lanjut, Widodo juga mengatakan, fungsi lain dari tiga unit kendaraan taktis itu yakni berperan untuk menutup jalan, mengingat kendaraan tersebut memiliki ukuran yang besar.
"Fungsinya mungkin nutup jalan aja. Itu dari pimpinannya (Kapolda Metro Jaya) begitu," tuturnya.
Widodo menyebut rencananya penyiagaan tiga unit kendaraan ini akan selalu ada di jalan Lenteng Agung hingga masa PPKM Darurat berlangsung yakni 20 Juli mendatang.
Namun, jika nantinya sudah tidak dibutuhkan maka tidak menutup kemungkinan pihak TNI-Polri tak lagi menyiagakan unit kendaraan tersebut.
"Nggak tahu nanti, pimpinan kesatuannya masing-masing. Sesuai instruksi situasi aja. Kalau tadi pagi kan membludak sekali. Itu begitu," tukasnya.
Diketahui, ruas jalan Lenteng Agung menjadi satu dari 63 titik yang ditutup imbas dari kebijakan pemerintah menerapkan PPKM Darurat guna menekan penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah Pulau Jawa dan Bali.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di lokasi sekira pukul 14.45 WIB, aparat keamanan gabungan dari TNI-Polri melakukan penjagaan ketat di ruas jalan tersebut.
Terlihat dua unit kendaraan taktis panser Anoa milik TNI disiagakan di lokasi serta satu unit mobil Baraccuda milik Korps Brimob Polri.
Baca juga: PPKM Darurat Belum Efektif, Komisi II Desak Pemerintah Lakukan Sweeping ke Perkantoran
Dari penerapan ini setiap pengendara diwajibkan untuk memutar balik melewati jalur fly over tapal kuda yang letaknya tepat sebelum kampus IISIP Jakarta.
Kendati begitu ada pengecualian pengguna jalan yang tetap diperbolehkan melintas.
Mereka adalah para pekerja untuk tenaga kesehatan atau medis, aparat keamanan TNI-Polri hingga kendaraan ambulan membawa orang sakit atau orang meninggal.
"Selain Nakes (Tenaga Kesehatan) putar balik, langsung putar balik, ambil jalur kanan," kata aparat keamanan saat menertibkan para pengguna jalan, Senin (5/7/2021).
Hanya saja para pengguna jalan yang dikecualikan tersebut harus menunjukkan dokumen atau Kartu Tanda Anggota (KTA) yang menunjukkan kalau dirinya merupakan Nakes atau aparat keamanan.
Jika tidak mampu menunjukkan dokumen tersebut maka pihak kepolisian akan memintanya putar balik, meski alasannya sebagai Nakes.
Untuk kondisi lalu lintas di lokasi sendiri saat ini terpantau padat dari arah Depok menuju Pasar Minggu.
Kepadatan terjadi karena banyak kendaraan yang diberhentikan di titik penyekatan tersebut untuk dilakukan pengecekan.