TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menanggapi soal adanya kritik dari pihak rumah sakit dan penyedia alat tes PCR usai harga PCR Covid-19 resmi diturunkan harganya menjadi Rp450 ribu hingga Rp500 ribu.
Menurutnya, hal itu bisa dimaklumi sebab mungkin ada sejumlah fasilitas kesehatan seperti klinik yang sudah membeli putus alat PCR dengan harga sebelum diturunkan.
"Ini masih bisa didiskusikan dengan distributor, bisa dikondisikan kok klinik maupun rumah sakit bisa bernegosiasi dengan distributor-distributor maupun produsen maupun importir," kara Rahmad saat dihubungi, Jumat (20/8/2021).
Politisi PDI Perjuangan itu menilai aturan yang sudah ditetapkan sekarang ini soal harga PCR dan antigen harus diikuti.
"Harga batasan atasan itu ya aturan dan harus ditaati. Kalau di atas itu pasti pelanggaran dan ada konsekuensinya. Artinya memang mau tidak mau kita harus taat tegak lurus kepada aturan itu, kemudian pasti di kemudian hari masyarakat pasti akan dapat efek manfaatnya," katanya
Bahkan, dia menambahkan bukan tidak mungkin pemerintah ke depannya akan terus menyesuaikan harga PCR jika pandemi belum tahu kapan akan berakhir.
Baca juga: Perintah Jokowi Soal Harga Tes PCR Tak Digubris, Masih Ada RS di Jakarta yang Patok Tarif Tinggi
"Pemerintah bisa saja nanti akan mengevaluasi kalau di dalam negeri sudah banyak industri yang membuat industri ini ya. Kemudian stok melimpah maka yang lebih diuntungkan adalah rakyat, jadi artinya masih dinamis, kita jalani saja dulu dengan aturan ini," pungkasnya .
Sejumlah pihak menilai, kebijakan penurunan harga swab PCR adalah hal kompleks.
Bila tidak dilakukan secara terencana dan sungguh-sungguh justru akan bisa berdampak fatal bagi pelayanan kesehatan di era pandemi ini.
Salah satunya diungkap Ketua Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik (PDS Patklin) Prof. Dr. dr. Aryati MS., Sp. PK(K), pada diskusi virtual, Kamis (19/8/2021).
Ia menyebut, banyak direktur rumah sakit dan lab swasta panik atas keputusan tersebut.
Seharusnya penjelasan mengenai penentuan biaya PCR harus melalui tiga tahapan.
Pra analitik, analitik, pasca analitik ini ada biayanya semua.
"Kemudian APD, alat swabnya, segala macam kemudian analitik ini tentu harus diperhatikan karena ada perbedaan harga. Apakah itu open system atau close system. Kalau open system memang lebih murah tapi tanda petik. Tapi labnya memang harus yang BSL," kata dia dalam kesempatan yang sama.