Sebuah studi sebelumnya dari Skotlandia juga melaporkan dua kali lipat risiko rawat inap dengan varian Delta daripada varian Alpha.
Baca juga: Lagi, Jepang Temukan Zat Asing dalam Vaksin Moderna
Hal itu menunjukkan bahwa varian Delta menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Untuk diketahui, varian Delta pertama kali dilaporkan di India pada Desember 2020 dan studi awal menemukan bahwa itu 50 persen lebih mudah menular daripada varian Alpha, yang pertama kali diidentifikasi di Inggris pada September tahun lalu.
Hampir 4,5 juta kematian di seluruh dunia telah dikaitkan dengan Covid-19, meskipun penghitungan akhir kemungkinan akan lebih tinggi setelah "kematian berlebih" dihitung selama periode pandemi.
Di beberapa negara dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat, tingkat rawat inap dan kematian adalah yang tertinggi sejak kasus pertama dilaporkan pada awal 2020.
Baca berita lain seputar Virus Corona
(Tribunnews.com/Rica Agustina)
Studi di Israel: Booster Covid-19 Efektif Kurangi Kemungkinan Rawat Inap hingga 93% - Tribunnews.com
Studi di Israel: Booster Covid-19 Efektif Kurangi Kemungkinan Rawat Inap hingga 93% - Tribunnews.com