News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jangan Pernah Menganggap Covid-19 Saat Ini Sudah Tidak Ada, Bisa Meledak Sewaktu-waktu

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemunculan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia bisa saja muncul apabila masyarakat abai protokol kesehatan yang ketat meski sebagian besar sudah divaksin.

"Nah untuk itu tetap waspada, tetap ekstra terhadap kemungkinan gelombang ketiga, ya dengan tidak boleh diangggap enteng, 5 M atau protokol kesehatan itu harga mati yang tidak boleh ditawar," kata Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo kepada wartawan, Rabu (20/10/2021).

Selain itu, dia meminta agar jangan pernah menganggap bahwa Covid-19 itu sudah tidak ada karena kasus positifnya kini sudah landai. 

"Ya silakan beraktivitas, tapi tetap ingat saat ini masih pandemi kita menghindari kerumunan yang padat, dan hindari ancaman gelombang ketiga itu dengan tetap protokol kesehatan ketat," ujarnya.

Diakuinya euforia sebagian masyarakat saat ini cukup tinggi. Meskipun banyak aktivitas dan mobilitas masyarakat, menurut dia, harus diimbangi dengan aturan dan sosialisasi. 

Baca juga: Kapolri Jenderal Sigit Targetkan Vaksinasi Covid-19 Bisa Stabil 2 Juta Dosis Sehari

"Dan peringatan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta elemen masyarakat bahwa Covid-19 itu masih berbahaya, bahwa Covid-19 itu masih membahayakan, suatu waktu bisa meledak," ujarnya.

Rahmad juga mengakui vaksinasi menjadi salah satu senjata dalam pengendalian Covid-19.

Dia menilai protokol kesehatan yang ketat juga harus dibarengi dengan vaksinasi. 

Dia yakin target 70 persen penduduk Indonesia telah divaksinasi pada akhir tahun ini bisa tercapai karena tingginya antusiasme masyarakat.

Namun, dia mendorong agar stok vaksinasi di daerah bisa tercukupi untuk mencapai target tersebut.

Menurut dia, perlu kerja keras dan dukungan masyarakat untuk bisa mencapai target itu. Dia juga mengingatkan bahwa Amerika Serikat dan Singapura mengalami ledakan kasus Covid-19 walaupun tingkat vaksinasi di negara itu cukup tinggi. 

Karena itu, DPR RI akan mendukung apa pun kebijakan pemerintah dalam upaya mencegah kasus Covid-19 meningkat pascalibur panjang akhir tahun. 

Sebab, apa pun yang dilakukan pemerintah diyakini demi melindungi rakyat Indonesia.

"Apa pun langkah, apa pun keputusan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka untuk melindungi rakyat, pengendalian Covid-19, saya kira kita support, kita dukung," ujar Rahmad.

Terlebih, kata dia, organisasi kesehatan dunia atau WHO mengingatkan agar tetap waspada karena masih banyak warga yang belum disuntik vaksin Covid-19. Kemudian, dia mengingatkan pengalaman sebelumnya bahwa kasus Covid-19 meningkat pasca libur panjang. 

"Untuk itu saya sangat mendukung sekali, sependapat sekali langkah pemerintah untuk pengendalian libur panjang, dalam rangka untuk menekan Covid-19," tuturnya.

Menurut dia, masyarakat tidak boleh abai protokol kesehatan walaupun pandemi saat ini relatif terkendali.

Namun, kata dia, kasus Covid-19 bisa meledak sewaktu-waktu. 

Dia pun menyarankan agar pemerintah mengatur libur dan cuti bersama akhir tahun. "Pada prinsipnya DPR mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan pemerintah guna untuk menekan dan mengendalikan Covid-19 yang pengendaliannya sudah bagus ini untuk kita pertahankan dan semakin baik lagi pengendaliannya," katanya.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini