Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali mengingatkan umat muslim di Indonesia untuk mengikuti anjuran pengendalian Covid-19.
Pasalnya, anjuran tersebut sesuai dengan ajaran Islam dan berdasarkan sains.
Wakil Ketua Umum MUI, KH Anwar Abbas, mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini, tak masalah jika ajaran agama Islam dijalankan beriringan dengan melakukan pengendalian akan virus Corona.
Dia pun menyinggung soal merapatkan shaf dalam salat berjamaah selama pandemi.
Baca juga: Tes PCR Jadi Syarat Penerbangan, Satgas: Harga, Akses, serta Kecepatan PCR Perlu Dikritisi
Menurutnya, itu bisa dilakukan jika memang angkanya Covidnya melandai.
"Kalau seandainya menurut para ahli di daerah tersebut memang Covidnya sudah melandai, dan bahkan sudah tidak ada, ya wajiblah kita untuk merapatkan shaf. Tetapi kalau para ahli masih ragu dan pemerintah masih ragu, belum aman, ya jangan dululah," kata Anwar dalam webinar yang berjudul Perspektif Kesehatan untuk Pemulihan Kehidupan Masyarakat di Masa Pandemi berbasis Fatwa Majelis Ulama di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sekitarnya, pada Minggu (24/10/ 2021).
Dalam acara yang diselenggarakan MUI bersama Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI tersebut, ia menuturkan bahwa tujuan agama Islam itu untuk menjaga diri.
Karena Covid-19 ini membahayakan diri.
Baca juga: Satgas: Syarat PCR Untuk Penerbangan agar Tidak Terjadi Lonjakan seperti Negara Lain
Selain itu, merapatkan shaf adalah sunnah.
Sementara menjaga diri adalah perkara wajib.
"Jangan sampai diri kamu sakit atau sampai mati karena Covid ini. Lalu bagaimana cara menghindarinya? Jaga jarak, sepanjang pengetahuan saya, menjaga diri," kata Anwar.
Sementara Ketua Terpilih PB IDI dr Adib Khumaidi, SpOT mengatakan, kunci utama mengendalikan pandemi ini adalah senantiasa menjaga kesehatan diri.
Dengan menjaga kesehatan diri, maka bisa menjaga kesehatan orang sekitar lingkungan.