Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP PROJO mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo dalam memberantas mafia tes Covid-19 PCR dengan memotong biayanya menjadi maksimal Rp 300 ribu.
Menurut Ketua Satgas Nasional Gerakan Percepatan Vaksinasi Covid-19 DPP PROJO Panel Barus, memotong biaya PCR menjadi Rp 300 ribu adalah langkah awal Presiden Jokowi memberantas mafia.
Langkah awal tersebut akan diikuti keputusan tegas berikutnya.
"Presiden sudah tahu bahwa mafia PCR telah merampok rakyat yang kesusahan karena pandemi. Mafia itu parasit, benalu, dalam penanganan Covid-19," kata Panel Barus dalam keterangannya, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Relawan Jokowi akan Kawal Turunnya Tarif PCR di Lapangan
Panel menilai aneh ketika pandemi Covid-19 sedang ganas masyarakat dapat menggunakan Antigen dan Genose, tapi sekarang ketika melandai malah dimonopoli PCR.
"Apa gunanya percepatan dan perluasan vaksinasi?" ujar Panel Barus.
Ia pun meminta masyarakat untuk terus memantau praktek harga PCR di lapangan.
Panel menjelaskan bahwa harga tes PCR yang tinggi, bahkan mencapai Rp 1 juta, jelas tidak masuk akal.
Selain harganya tidak wajar, tes PCR tidak diperlukan lagi ketika vaksinasi sudah massif dan meluas.
Pada awal pandemi Covid-19, harga PCR bisa Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Saat ini bisa diberlakukan harga Rp 300 ribu.
Panel Barus mempersilakan masyarakat menghitung sendiri berapa selisih uang rakyat yang sudah disedot mafia PCR selama setahun Pandemi.
Baca juga: BPKP Beberkan Alasan Harga Tes PCR Bisa Turun Jadi Rp 275 Ribu
Panel mengatakan jika dilakukan PCR untuk tracking penderita Covid-19, seharusnya tanpa biaya alias gratis untuk rakyat
"Sekarang ekonomi mulai menggeliat, pariwisata mulai dibuka. Tes PCR justru akan menghambat gerak ekonomi," katanya.
PROJO juga meminta Presiden Jokowi tidak tanggung-tanggung dalam memberantas mafia PCR.
Pemotongan harga menjadi Rp 300 ribu sebaiknya dijadikan pintu masuk untuk menghapus syarat PCR bagi penumpang moda transportasi massal di masa yang akan datang.
Panel menegaskan bahwa rakyat sedang menunggu keputusan final Jokowi tentang mafia PCR.
"Pak Jokowi adalah harapan terakhir bagi rakyat untuk memberantas mafia PCR. PROJO percaya dan yakin Pak Jokowi tidak akan mengecewakan rakyat," jelas Panel Barus.