Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kembali kedatangan sejumlah vaksin Covid-19 guna memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional.
Kedatangan vaksin hari ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap ke-130 dan ke-131.
Untuk tahap ke-130, vaksin yang tiba berjumlah 706.680 vaksin Pfizer dalam bentuk jadi.
Vaksin tersebut langsung didistribusikan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi merinci 163.800 dosis vaksin tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang untuk didistribusikan ke Jawa Tengah dan 542.880 dosis vaksin tiba di Bandara Juanda untuk didistribusikan ke Jawa Timur.
"Rencananya, vaksin tersebut adalah diperuntukkan untuk menambah pasokan ketersediaan vaksin masyarakat bagi Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujar Nadia Jumat (26/11/2021).
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di 26 Ibu Kota Provinsi Telah Capai 70 Persen
Sedangkan untuk tahap ke-131, adalah 1.065.400 dosis vaksin AstraZeneca yang merupakan donasi melalui fasilitas COVAC.
Vaksin tersebut tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jumat Sore.
Menurut dr. Nadia, demi terus mencukupi kebutuhan vaksin untuk program vaksinasi nasional, pemerintah terus mendatangkan vaksin dari berbagai produsen, juga melalui berbagai jalur.
Selain melalui pembelian langsung, Indonesia juga banyak mendapatkan donasi baik dari kerja sama bilateral maupun multilateral.
Jelang akhir tahun, pemerintah coba meningkatkan lagi percepatan vaksinasi yang sempat menurun belakangan ini.
Berdasarkan pemantauan, salah satu penyebabnya adalah sikap pilih-pilih merek vaksin oleh masyarakat.
"Jangan menunggu jenis vaksin tertentu dan kita masih membutuhkan vaksin jenis sinovac untuk dosis kedua serta untuk bisa segera memulai vaksinasi kepada anak rentang usia 6 tahun keatas" katanya.
dr. Nadia menegaskan seluruh vaksin Covid-19 yang disediakan oleh pemerintah adalah aman dan berkhasiat, serta seluruhnya telah lulus uji oleh Badan POM.
Karenanya, masyarakat tidak perlu ragu dan menunda vaksinasi karena ingin divaksin dengan merek tertentu, semuanya sama-sama berkhasiat dan aman.
Pandemi ini tidak bisa kita kendalikan kalau baru sebagian saja masyarakat mendapatkan vaksinasi, setidaknya membutuhkan 70 persen masyarakat kita telah di vaksin Covid -19 dengan apapun jenis vaksinnya.
"Di sejumlah negara, tingkat penularan kembali meningkat. Jangan sampai Indonesia juga seperti itu," tegasnya.