Sampel darah dari peserta diuji terhadap varian Wild-Type, Beta dan Delta, kata peneliti studi Com-COV2.
Hasilnya, kemanjuran vaksin terhadap varian tersebut telah berkurang, tetapi ini konsisten di seluruh program campuran.
Melakukan vaksinasi menggunakan teknologi dari platform yang berbeda, seperti mRNA Moderna dan Pfizer, dan vektor virus AstraZeneca dan suntikan berbasis protein Novavax, memang merupakan hal baru.
Namun hasilnya dapat menginformasikan pendekatan baru untuk vaksinasi terhadap penyakit lain.
Studi ini juga menemukan bahwa dosis pertama vaksin AstraZeneca diikuti dengan salah satu kandidat lain dalam penelitian ini menghasilkan respons yang sangat kuat, konsisten dengan temuan pada bulan Juni.
Baca juga artikel lain terkait Virus Corona
(Tribunnews.com/Rica Agustina)