Jika Anda terpaksa harus berada di ruangan yang sama dengan orang lain, semua orang harus memakai masker berkualitas tinggi.
Kemudian salah satu hal terpenting ialah menjaga agar ruangan tetap memiliki ventilasi yang baik dengan membuka jendela atau pintu.
- Jika seseorang mendapatkan hasil tes negatif selama masa isolasi, apakah bisa berhenti melakukan isolasi?
Tidak, kata dokter.
Tes PCR positif palsu jarang terjadi.
Dan rapid tes tidak sesensitif tes PCR, jadi Anda tidak bisa menafsirkan hasil dari rapid tes menunjukkan tanda bahwa Anda tidak lagi menular.
“Rapid test akan menjadi negatif jauh sebelum PCR menjadi negatif, jadi apakah masih bisa menular? Kami tidak tahu,” kata David Wohl, profesor kedokteran di divisi penyakit menular di University of North Carolina di Chapel Hill.
- Apakah saya berhenti mengasingkan diri setelah lima hari, atau apakah saya perlu hasil tes negatif?
Umumnya, Anda tidak perlu hasil tes negatif untuk keluar dari isolasi.
Anda harus yakin bahwa gejala Anda telah sembuh dan 24 jam telah berlalu sejak demam atau penggunaan obat penurun demam.
Akan tetapi, beberapa perusahaan atau institusi mungkin memerlukan tes, jadi ada baiknya untuk memeriksa pedoman tersebut jika Anda tidak yakin.
Jika Anda mengalami sakit parah, bicarakan dengan dokter Anda tentang melakukan isolasi yang lebih lama.
Orang yang kekebalannya terganggu karena kondisi kesehatan atau sedang menjalani pengobatan mungkin perlu diisolasi lebih lama.
“Kami tahu bahwa biasanya sistem kekebalan pasien kami yang mengalami gangguan kekebalan tidak membersihkan virus ini secepat orang lain, mereka mungkin menyebarkan virus lebih lama,” kata Kristin Englund, seorang dokter penyakit menular di Klinik Cleveland.
Baca juga: Pasien Transmisi Lokal Omicron di Indonesia Tak Tunjukkan Gejala, Diisolasi di RSPI Sulianto Saroso