TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit akibat virus corona (Covid-19) di negara bagian New York, Amerika Serikat (AS) mencapai hampir dua kali lipat dalam 10 hari terakhir, di tengah penyebaran varian Omicron.
Kenyataan itu berdasarkan data terbaru yang tercatat di situs web Gubernur New York, Kathy Hochul.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (2/1/2022), ada 4.452 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit New York pada 21 Desember lalu.
Data terbaru Covid-19 yang dirilis pada Sabtu kemarin menunjukkan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena infeksi virus tersebut kini mencapai 8.451 kasus.
Dari semua pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di New York, 1.112 kini sedang dalam perawatan intensif.
"Jika anda belum mendapatkan vaksin dosis kedua anda, lakukan sesegera mungkin dan dapatkan dosis booster jika anda memenuhi syarat. Kami akan terus memproduksi vaksin, booster, dan pengujian lebih banyak tersedia sebagai bagian dari Winter Surge Plan kami sehingga kami dapat terus menjaga agar satu sama lain tetap aman," kata Hochul dalam sebuah pernyataan pada Sabtu kemarin.
Sebelumnya, negara bagian New York melaporkan 88 kematian terkait Covid-19 pada Sabtu kemarin, dan sebanyak 89.675 dosis vaksin pun diberikan dalam waktu 24 jam.
Hochul juga telah meminta warganya untuk memakai masker dan menerapkan semua tindakan pencegahan lainnya di tengah penyebaran varian Omicron di AS.
Tembus 10 Juta
Sementara Prancis menjadi negara ke-6 di dunia yang melaporkan lebih dari 10 juta kasus infeksi virus corona (Covid-19) sejak pandemi dimulai.
Hal itu enurut data resmi yang diterbitkan pada Sabtu kemarin oleh otoritas kesehatan negara itu.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (2/1/2022), otoritas kesehatan Prancis melaporkan 219.126 kasus baru yang dikonfirmasi dalam periode 24 jam, ini merupakan hari ke-4 berturut-turut negara itu telah mencatat lebih dari 200.000 kasus.
Prancis kini bergabung dengan Amerika Serikat (AS), India, Brazil, Inggris, dan Rusia yang telah memiliki lebih dari 10 juta kasus.
Angka kasus yang tercatat pada Sabtu kemarin adalah yang tertinggi kedua setelah rekor 232.200 yang dilaporkan pada Jumat lalu, saat Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa beberapa minggu ke depan akan menjadi pekan yang sulit.