Ia menambahkan, gelombang Omicron akan mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari.
"Dari hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, varian Omicron menacapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari varian Delta."
"Untuk kasus Indonesia, kita perkiraan puncak gelombang Omicron awal Februari," kata Luhut, dikutip dari tayangan Youtube Kemenko Marves, Rabu (12/1/2021).
Baca juga: Omicron Serang Saluran Pernapasan Atas, Ahli Sarankan Jaga Jarak 2 Meter dan Cuci Hidung
Baca juga: Pfizer Siapkan Vaksin Khusus untuk Varian Omicron, Tersedia Maret 2022
Di sisi lain, Luhut memperkirakan sebagian besar kasus Omicron akan bergejala ringan.
Untuk itu, strategi penanganan Omicron akan berbeda dengan varian Delta.
"Sebagian besar kasus yang terjadi diperkiraan akan bergejala ringan, sehingga strateginya juga akan berbeda dengan varian delta," ujarnya.
Luhut mengakui Indonesia sudah jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang Covid-19 Omicron.
Hal tersebut lantaran tingkat vaksinasi serta testing, tracing, dan treatment yang lebih tinggi dibanding tahun kemarin.
"Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omciron."
"Tingkat vaksinasi kita sudah tinggi, kapasitas testing dan tracing juga sudah tinggi, sistem kesehatan juga sudah lebih baik, termasuk dalam hal obat-obatan," kata Luhut.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Maliana)