News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

ICMI Usulkan Tujuh Langkah Pencegahan dan Mitigasi Omicron

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor IPB University Arif Satria. ICMI Usulkan Tujuh Langkah Pencegahan dan Mitigasi Omicron

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan penyebaran virus Covid-19 varian Omicron yang begitu cepat, mendorong MPP ICMI bergerak cepat dalam mendukung langkah-langkah pencegahan serta mitigasi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat, melalui tujuh langkah penting.

Ketujuh hal penting itu disampaikan dalam acara Webinar dengan topik, "Perkembangan Terbaru Omicron: Bangsa Indonesia Harus Berbuat Apa?", yang digelar MPP ICMI Bidang 6 (Kesehatan, Perempuan, Anak, dan Pemuda), pada Jumat  (4/2/2022) malam adalah:

1. Waspada terhadap Virus Omicron

2. Membantu edukasi untuk vaksin dan booster.

Baca juga: Ahli Sebut Periode Gelombang Omicron Lebih Singkat Ketimbang Delta

3. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker

4. Melakukan aktifitas secara daring

5. Menyiapkan kontingensi plan utk Menyiapkan rencana penanganan bila terjadi ledakan pandemi. 

6. Perketat karantina orang dari luar yang  masuk ke Indonesia

7. Perketat 3 T (Tracking, Testing dan Treatment).

Webinar live ICMI TV ini menghadirkan dua narasumber expert yang membuka beragam perspektif. Pertama, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI sekaligus Guru Besar Penyakit Dalam Universitas Indonesia, Prof. dr. Zubairi Djoerban.

Kedua, Prof Ridwan Amiruddin, Guru Besar Epidemiologi Universitas Hasanudin yang saat ini sebagai Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia. Bertindak sebagai moderator adalah Dr. Zaenal Abidin Ketua Umum PB IDI 2012-2015.

Ilustrasi Omicron (The Weather Channel)

Webinar dibuka dengan saling sapa antar pengurus dan peserta zoom yang berdomisili dari berbagai daerah. Keynote speaker oleh ketua umum MPP ICMI, Prof. Dr. Arif Satria yang mengingatkan tentang cara hidup yang sangat berubah karena disrupsi akibat pandemi.

"Disrupsi telah mengubah cara hidup kita. Untuk itu perlu langkah-langkah yang adaptif agar umat manusia mampu bertahan dalam perubahan yang terjadi," kata Arif.

Dalam acara tersebut Prof. Riri sebagai wakil ketua umum ICMI yang mengadakan acara Webinar memberikan sambutan. Selanjutnya, pengantar Webinar dipapaparkan oleh ketua koordinasi bidang MPP ICMI, Prof Fachmi Idris. 

Prof. Fachmi mengingatkan bahwa Gelombang ke 3 Pandemi Covid di Indonesia adalah nyata dan dapat memberikan tekanan pada sistem kesehatan Indonesia. "Memang benar saat ini tingkat keterisian RS masih rendah, namun harus diingat karena omicron menyebar cepat, maka kasus akan sangat  banyak, sehingga  walau persentase yang terkena covid membutuhkan rumah sakit kecil, akhirnya secara kuantitas juga tetap tinggi," ujar Fachmi.

Baca juga: Daftar Susunan Pengurus Pusat ICMI Periode 2021-2026, Ini Harapan Presiden Jokowi

Ditambahkan Fachmi, dikhawatirkan karena penularan di tingkat komunitas tinggi, banyak tenaga kesehatan tertular di rumah tinggal mereka, akibatnya tidak dapat bertugas karena harus isoman.

"Ini menambah tekanan kepada sistem kesehatan yang juga harus diantisipasi. Bukan hanya menghitung kesiapan tempat tidur semata," ucapnya.

Dia menyarankan agar tidak menggunakan masker kain, namun menggunakan masker N95 untuk jaga prokes. Tak lupa jangan ragu untuk vaksin booster.

Yang paling penting, ICMI harus bergerak diupaya counter hoax. Membantu mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, dan terus mengupdate informasi resmi juga waspada terhadap informasi yang sumbernya tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini