- Diare
- Mual dan muntah
- Hilang penciuman (anosmia)
- Hilang pengecapan (ageusia)
5 Derajat Gejala Covid-19 Menurut Kementerian Kesehatan
Berikut 5 derajat Covid-19 yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021:
1. Tanpa gejala/asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.
2. Gejala Ringan
Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95%.
Gejala umum yang muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang. Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).
3. Gejala Sedang dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93% .
4. Gejala Berat dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen <93% .
5. Kritis yaitu pasien dengan gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multiorgan Dalam penanganan varian Omicron, rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen
Langkah Pencegahan Omicron
Berikut langkah pencegahan Omicron yang dikutip dari who.int:
- Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain
- Memakai masker yang pas
- Buka jendela untuk meningkatkan ventilasi
- Hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai
- Menjaga tangan tetap bersih
- Batuk atau bersin ke siku atau tisu yang tertekuk
- Vaksinasi ketiga
(Tribunnews.com/Nadya)
Berita terkait gejala Omicron