News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2022

Saran Pakar Epidemiologi Selama Perjalanan Mudik, Lakukan Hal-hal Ini

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pemudik mulai memadati Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022). Terjadi angka kenaikan jumlah pemudik yang menggunakan layanan transportasi kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (27/4) hari ini. Total sebanyak 17.400 pemudik meninggalkan Ibu Kota menuju sejumlah daerah di Pulau Jawa. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman memberikan beberapa kiat untuk perjalanan aman selama pandemi.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat melakukan mudik. Pertama adalah memahami jika situasi saat ini masih pandemi.

Sehingga kewaspadaan dituntut bagi setiap orang. Untuk menghindari ini menghindari perjalanan yang tidak esensial adalah kunci tetap aman.

Baca juga: Mudik ke Malang Bersama Ussy Sulistiawaty Andhika Pratama: Saya Anak yang Selalu Dinantikan

Baca juga: Pakar Epidemiologi Sebut Cakupan Vaksinasi Covid-19 Penting untuk Lewati Masa Pandemi

Karena bagaimana pun perjalanan meningkatkan risiko penyebaran atau terpapar covid-19.

Namun ketika terpaksa harus melakukan perjalanan dalam hal ini mudik, maka wajib untuk mempertimbangkan safe mode dari perilaku, transportasi, dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman (Dokumentasi Pribadi)

"Ini menjadi sangat penting dalam konteks arus mudik. Dan berperan mengurangi dan meminimalisir risiko terpapar atau memaparkan virus," ungkapnya pada Tribunnews, Kamis (28/4/2022).

Kedua, bicara safe moda traveling adalah memastikan status imunitas dari vaksinasi Covid-19 sudah mencapai dua dosis.

Atau lebih bagus kalau dua dosis sudah diperoleh dengan jarak empat bulan.

Lebih baik lagi sudah mendapatkan booster. Pastikan hal ini berlaku bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga anggota keluarga yang melakukan perjalanan.

Ketiga selama perjalanan pastikan tidak bergejala. Seperti flu, batuk, pilek atau demam. Jika ada beberapa gejala yang muncul, maka hindari perjalanan dan beristirahat.

Kalau diperlukan lakukan tes rapid antigen.

Keempat, tidak ada kontak dengan orang yang positif.

Sejumlah kendaraan pemudik memadati Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). Memasuki puncak mudik Lebaran 2022 lalu lintas sepanjang tol Jakarta-Cikampek hingga Cikopo-Palimanan (Cipali) menunjukkan peningkatan. Tampak foto udara menunjukan peningkatan volume kendaraan dari Jakarta menuju tol Trans Jawa. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTA KOTA/Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Kemudian, pastikan imunitas, status vaksinasi, tidak bergejala dan juga riwayat kontak bisa terlihat pada status Peduli Lindungi.

Kalau tidak, sediakan surat keterangan. Sehingga dapat mempermudah perjalanan dengan administrasi terpenuhi. Kelima juga lihat kondisi orang yang diajak dalam perjalan.

Apakah sudah lanjut usia, bayi, ibu hamil, atau memiliki komorbid. Jika terpaksa ikut, pastikan orang-orang dengan kondisi di atas dapat terkendali. Serta sebelumnya telah menghubungi atau konsultasi dengan dokter terkait.

"Kemudian kalau bisa pilih moda transportasi pribadi. Bisa juga ikut yang bus disediakan perusahaan. Itu jauh kecil risiko terpapar dan memaparkan karena dalam kelompok imunitas tadi," kata Dicky lagi.

Namun ketika harus menggunakan kendaraan umum, pilih yang tidak terlalu padat. Atau posisi yang aman dan duduknya dekat dengan keluarga kita.

Usahakan sirkulasi udara tetap terjaga dengan membuka sedikit jendela. Ini juga harus disertai dengan perilaku taat Prokes selama masa perjalanan.
--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini