- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare
- Pilek
Tidak sepenuhnya jelas dari mana Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 berasal.
Namun, subvarian ini telah terdeteksi pada tingkat rendah di beberapa negara di Afrika Selatan dan Eropa, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan pada bulan Mei bahwa varian tersebut telah terlihat di Botswana, Afrika Selatan, Jerman, dan Denmark, di antara negara-negara lain.
Pemerintah Monitor Kapasitas RS dan Obat
Abraham Wirotomo selaku Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden mengatakan, pemerintah terus melakukan monitoring kapasitas rumah sakit, obat, dan oksigen untuk menghadapi masuknya Omircron BA.4 dan BA.5.
"Kita tidak boleh lengah, jangan terjegal menjelang finis," kata Abraham, Senin (13/6/2022).
Beberapa waktu ini, kasus Covid-19 pasca Lebaran mengalami kenaikan.
Baca juga: Menkes Prediksi Puncak Kasus Virus Corona Varian BA.4 dan BA.5 Terjadi Pada Minggu Kedua Juli
Omircron BA.4 dan BA.5 menjadi penyabab kenaikan kasus tersebut.
Diketahui, per 9 Juni 2020, terdapat penambahan 556 kasus.
Abraham mengatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 sejauh ini di Indonesia terpantau baik, karena angka positivity rate dan transmisi dilaporkan rendah.