News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

WHO: Lonjakan Kasus Covid-19 di China Bisa Picu Pandemi Global Lagi

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Sejumlah ilmuwan dan penasihat terkemuka Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan, terlalu dini untuk menyatakan akhir pandemi Covid-19.

Pasalnya ada potensi di China mengalami gelombang infeksi Covid-19 yang besar.

Hal ini terjadi karena, China membatalkan kebijakan nol-Covid minggu lalu pasca lonjakan infeksi dan protes publik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Melansir Guardian, China akan menghadapi lebih dari satu juta kematian pada tahun 2023 setelah perubahan arah yang tiba-tiba. 

Baca juga: WHO: Peningkatan Kasus Covid-19 di China Bukan Karena Kebijakan Pelonggaran Pembatasan

Pendekatan nol-Covid di China membuat infeksi dan kematian relatif rendah di China. Namun tidak dengan pandemi secara gambaran global.

"Jelas bahwa kita berada dalam fase pandemi yang sangat berbeda, tetapi dalam pikiran saya, gelombang yang tertunda di China adalah kartu liar," kata Ahli virologi Belanda Marion Koopmans yang duduk di komite WHO yang memberi nasihat tentang status darurat Covid-19.

Sebelumnya, pada bulan September, kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan akhirnya sudah di depan mata untuk pandemi.

Namun pekan lalu, dia mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa keadaan darurat ini akan berakhir pada tahun 2023. 

Sebagian besar negara menghapus pembatasan Covid karena ancaman varian baru virus yang berbahaya di tahun kedua pandemi yaitu 2022. 

Komentar Tedros sebelumnya memicu harapan bahwa badan PBB tersebut dapat segera menghapus penetapan tingkat kewaspadaan tertinggi untuk Covid, yang telah berlaku sejak Januari 2020. 

Koopmans dan anggota komite penasehat WHO lainnya akan membuat rekomendasi mereka pada tingkat kewaspadaan pada akhir Januari. 

Diketahui pada hari Selasa, kota-kota di seluruh China telah memasang tempat tidur rumah sakit dan membangun klinik pemeriksaan demam.

Lantaran pihak berwenang melaporkan ada lima kematian.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini