TRIBUNNEWS.COM - Kementrian Koperasi dan UKM (Kemenkop) berkoordinasi dengan Sekda Kabupaten Subang, terkait pemerataan Pusat Latihan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan menengah (PLUT-UMKM) di daerah itu.
PLUT-UMKM Subang masih memiliki beberapa kendala seperti enggannya Camat ikut turun mensosialisasikan PLUT-UMKM.
Silaturahim antara Deputi Restrukturisasi Usaha Kecil dan Menengah Kemenkop UKM, Yuana Setyowati, dan Sekda Kabupaten Subang Abdurakhman bisa membuat jajaran di bawah mereka, sepeti camat bisa turut membantu.
Yuana Setyowati menjelaskan, kendala pemerataan PLUT-UMKM terhambat masalah cetak formulir dan tidak adanya koordinasi camat dengan pihak Bupati.
"Saya jadi curhat di sini. Jadi dari cetak formulir, koordinasi camat dan semuanya adalah komando dari Bapak (Sekda Kabupaten Subang Abdurakhman). Dari beberapa titik yang aktif hanya di kepala dinas," kata Yuana di Kantor Bupati Kabupaten Subang, Jawa Barat, (31/8).
Keinginan Yuana dipahami Sekda yang tidak ingin adanya biaya untuk ATK dan lainnya.
Yuana berharap kendala tersebut segera diselesaikan oleh pihak Bupati Subang.
"Kami menunggu bapak-bapak di sini," ucapnya.
Abdurakhman berjanji akan menindaklanjuti kendala tersebut.
"Jadi, nanti kita bahas kapan kita akan melaksanakan. Nanti akan disurati Bupati bahwa menerima PLUT-UMKM ini dan koordinasi dengan lembaga terakait," ujar Abdurrakhman.
Abdurakhman berkeyakinan PLUT-UMKM bakal tumbuh besar. setelah dibukanya tol Cipali banyak kendaraan yang singgah ke Subang.
"Saya punya keyakinan PLUT-UMKM di Subang ini akan maju. Karena Tol Cipali dibuka langsung macet. Malam Minggu dan Senin, tempat-tempat peristirahatan penuh dengan rekreasi," ucap Abdurakhman.
"Kelak PLUT-UMKM sudah besar. Produk-produk sudah bagus, brand-brandnya mulai dikenal, maka akan menjadi sentranya PLUT di sini. Saya berterimakasih dengan Ibu Yuana telah membantu Subang," kata Abdurakhman.
Seperti diketahui, Subang kalah dengan wilayah lain seperti Bandung, Kuningan, dan Cirebon.
Itu karena produk-produk mereka lebih dahulu dikenal dibanding produk dari Subang.
"Nanas dan ketan terbesar di sini. Jadi kami akan bangun di sini produk-produk yang bersaing," ungkapnya.