TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inovasi karya anak bangsa yang dicetuskan oleh PT Katama patut diapresiasi. Pasalnya, PT Katama membuat konstruksi bangunan tahan gempa.
Aplikasi konstruksi bangunan tahan gempa telah diimplementasikan di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Kabupaten Serang, Banten.
Konstruksi kampus yang diresmikan Presiden Joko Widodo itu memanfaatkan penggunaan konstruksi sarang laba-laba. Inovasi ini pun mendapat perhatian Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Sebab, konstruksi sarang laba-laba merupakan karya anak bangsa.
Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai inovasi ini patut dikembangkan lebih dalam lagi agar karya tersebut semakin sempurna.
"Saya berharap inovasi ini dapat dikembangkan lebih dalam lagi. Pasalnya, bangunan anti gempa merupakan kebutuhan mendesak agar kerugian yang disebabkan gempa dapat diminalisasi, baik material maupun korban jiwa," kata LaNyalla dalam keterangan resminya, Kamis (18/3/2021).
Ke depan, mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur ini berharap agar bangunan ini dapat dikembangkan menjadi bangunan bertingkat yang tinggi.
Sebab, bangunan-bangunan tahan gempa saat ini amat diperlukan karena banyak daerah di Indonesia yang rawan gempa seperti Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Sulawesi Lampung dan juga daerah lainnya.
"Konstruksi ini menjadi laboratorium nyata untuk para mahasiswa dan dosen. Saya berharap hal ini menjadi motivasi untuk menciptakan inovasi-inovasi di bidang konstruksi," harap alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Sebagaimana diketahui, Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Sindangsari, Kabupaten Serang, Banten, yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo awal Maret lalu memanfaatkan penggunaan konstruksi sarang laba-laba (KSLL).
Dari 12 gedung di kampus baru itu, sebanyak 8 gedung menggunakan konstruksi tersebut.
Pembangunan kampus itu dibiayai dari pinjaman Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank atau IDB) senilai 56,9 juta dolar AS (setara Rp 820,5 miliar).
Konstruksi sarang laba-laba merupakan inovasi yang patennya dipegang PT Katama. Sesuai namanya konstruksi ini merupakan fondasi yang dibentuk dari rangkaian sirip berbentuk segitiga terbuat dari kombinasi besi dan beton. Apabila dilihat dari atas menyerupai jaring laba-laba.(*)