TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menerima undangan ramah tamah dari Pj Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA, di rumah jabatan Gubernur Kalsel, Banjarmasin, Senin (24/5/2021).
Salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah persoalan banjir. Di awal tahun ini, sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan dilanda bencana banjir.
Menurut LaNyalla, ada sejumlah pendapat mengenai penyebab banjir Kalsel saat itu. Pertama, banjir disebut akibat curah hujan yang sangat tinggi dan berlangsung cukup lama.
"Akibatnya Daerah Aliran Sungai Barito tidak mampu menampung debit air dan meluap. Pendapat itu disampaikan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup," katanya.
Sementara pendapat kedua disampaikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), yang menyatakan banjir disebabkan oleh deforestasi atau pengurangan luasan hutan dan alih fungsi hutan yang cukup signifikan dalam 10 tahun terakhir.
"Menurut saya, kedua pendapat tersebut benar. Karena sama-sama menyajikan data. Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup menunjukkan data Anomali Cuaca akibat fenomena alam LaNina dan tingkat curah hujan yang tinggi. Sementara LAPAN menunjukkan data perbandingan hutan Kalsel dari citra satelit," katanya.
LaNyalla menambahkan, data yang ada seharusnya bisa digunakan sebagai masukan untuk mendukung upaya mitigasi bencana banjir di kemudian hari.
"Mitigasi Bencana mutlak harus dilakukan dengan serius dan menyentuh akar permasalahan. Kalau akar permasalahannya Deforestasi, maka jalan keluarnya adalah Reforestasi, atau penanaman hutan dan pohon kembali. Tentu dengan melakukan rehabilitasi lahan. Terutama di bekas pertambangan," katanya.
Dalam kondisi ini, LaNyalla menyebut fungsi penegakan hukum dan aturan di lapangan menjadi mutlak.
"Jadi, jangan hanya menyiapkan emergency plan ketika bencana sudah datang. Lakukan pemetaan dan kemudian tahapan untuk mencegah terulangnya bencana tersebut. Sebab, karakteristik setiap bencana tentu berbeda," ujarnya tegas.
Secara logika, terang LaNyalla, banjir seharusnya bisa diminimalisir. Karena situasinya berbeda dengan gempa tektonik atau vulkanik yang tidak dapat diprediksi.
"Ini hanya satu contoh yang harus dan penting kita lakukan, terkait Kalimantan Selatan. Untuk itu saya secara khusus meminta kepada para Senator dari Daerah Pemilihan Kalsel untuk mengambil peran aktif dalam mengawal Mitigasi Bencana banjir Kalsel, agar tidak terulang di musim penghujan yang akan datang," pintanya.
Dalam kesempatan itu, LaNyalla menegaskan DPD RI akan selalu mendukung kemajuan daerah, serta membantu mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
"Karena, kami di DPD RI adalah wakil daerah. Berbeda dengan anggota DPR RI yang merupakan political representative, Kami para Senator adalah regional representative. Sehingga Senator punya tugas dan kewajiban utama untuk membantu menyuarakan kepentingan stakeholder di daerah di tingkat nasional, agar mendapat perhatian dan penyelesaian dari eksekutif dan lembaga terkait lainnya," ungkap LaNyalla.