"Tujuannya untuk untuk menyuarakan kepentingan dan eksistensi Kerajaan Nusantara sebagai bagian dari penguat dan pengikat nilai kebudayaan dan sejarah kelahiran Indonesia," kata dia.
LaNyalla datang ke Kesultanan Bulungan bersama sejumlah senator, yakni Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi, Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, Senator asal Sumatera Selatan Jialyka Maharani, dan Andi Muh Ihsan (Sulawesi Selatan).
Tiga senator daerah pemilihan (dapil) Kaltara turut mendampingi LaNyalla. Mereka adalah Martin Billa, Hasan Basri, Fernando Sinaga (Wakil Ketua Komite I DPD). Sekjen DPD RI Rahman Hadi ikut mendampingi rombongan senator.
Saat tiba di Kesultanan Bulungan, LaNyalla disambut dengan tradisi penyambutan Tepung Tawar oleh Ketua Lembaga Adat Bulungan Datuk Buyung Perkasa. Selain itu, Ketua DPD RI juga disambut oleh Sekda Bulungan M Syafril, Kapolsek Tanjung Palas Iptu Supriyadi SH, serta Kasdim 0903/Tanjung Selor Letkol Inf Agus Sulistyo.
LaNyalla dan rombongan diterima Pemangku Kesultanan Bulungan Datuk Abdul Hamid. Tampak pula Ketua Tim Pokja Kerajaan Nusantara Dr Yurisman Star.
Kesultanan Bulungan berdiri sekitar abad ke-16 Masehi dengan kekuasaan wilayah administratif meliputi Bulungan, Tana Tidung, Malinau, Nunukan, Tarakan, bahkan hingga Jawi atau yang sekarang disebut Sabah, Malaysia. (*)