Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peminat olahraga elektronik atau E-Sport di Indonesia terus meningkat dalam dua dekade terakhir.
Hal ini seiring dengan berkembangnya teknologi digital.
Ketua Umum Indonesia E-Sport Association, Eddy Lim mengatakan, karena tingginya antusiasme masyarakat, sejumlah peminat olah raga ini sudah beberapa kali mengadakan event atau kompetisi E-sport di Indonesia.
Satu di antara yang terbesar adalah pada 2016, ketika Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan dunia E-Sport di Jakarta.
Baca juga: Turnamen Esports Bertajuk Super Esports Series 2021 Resmi Dibuka
“Kejuaraan ini diikuti 33 negara ,” ujar Eddy Lim dalam webinar Katadata Literasi Digital Talk’s yang diselenggarakan Jumat (24/09/2021).
Meski sudah berhasil menyelenggarakan turnamen tingkat dunia, menurut Eddy, perhatian pemerintah terhadap E-Sport belum maksimal.
E-Sport Indonesia Cabang Tanggamus Lampung Siap Ikuti Liga 3 E-Sport Indonesia - Tribunlampung.co.id
Tulisan Arab Allahumma Inni As Alukal Jannah Lengkap Artinya, Doa Mohon Perlindungan dari Api Neraka
Dukungan pemerintah terhadap jenis olah raga baru ini masih dibutuhkan agar para atletnya bisa terus mengharumkan nama Indonesia.
Menurut Eddy, agar E-Sport dapat menjadi olahraga yang diperhitungkan di Indonesia, sedikitnya ada tiga hal yang harus dilakukan, yakni olahraga fisik teratur, perkuat pengetahuan eksakta, dan terakhir memperbanyak turnamen.
Untuk poin terakhir, Eddy berharap ada lebih banyak dukungan dari pemerintah.
Chief Gaming Officer Genesis Dogma, Andrew Tobias mengatakan, E-Sport memiliki masa depan yang baik di Indonesia.
Ini kemudian juga membuka peluang agar atlet E-Sport dalam negeri bisa mengikuti kompetisi tingkat dunia untuk mengharumkan nama Indonesia.
“Atlet E-Sport bisa mengubah stigma negatif game online, karena itu sudah seharusnya didukung,” kata Andrew
Pemerintah juga telah menempatkan E-Sport sebagai cabang olah raga eksebisi dalam PON XX di Papua.