TRIBUNNEWS.COM - Prestasi akhirnya diciptakan atlet Esports Indonesia.
Tim Nasional CS:GO Women berhasil meraih posisi 3 dunia di ajang IESF 14th World Esports Championships tahun 2022 di Bali.
Apresiasi pun diberikan sejumlah pihak, termasuk Kepala Pelatih Tim Nasional Indonesia yang juga merupakan Wakil Kepala Bidang Atlet, Prestasi dan IT Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) Yohannes P Siagian.
Dirinya mengungkapkan, PB ESI bangga atas prestasi dan perperjuangan terbaik yang ditunjukkan oleh Tim Nasional CS:GO Women yang berhasil meraih posisi 3 dunia.
Menurutnya, prestasi yang diukir oleh Tim Nasional Indonesia Nomor CS:GO Women adalah prestasi yang sangat membanggakan untuk seluruh Bangsa Indonesia.
Mereka tidak kalah skill, dan bisa menunjukkan yang terbaik pada kompetisi CS:GO dunia. Raihan prestasi yang mereka torehkan menandakan bahwa potensi atlet Indonesia di nomor CS:GO Women masih sangat besar, ujar Yohannes kamis (8/12/2022).
Baca juga: Timnas MLBB Indonesia Kantongi Tiket Grand Final IESF Bali 14Th WEC 2022, Peran PB ESI
Semoga dengan prestasi ini, kompetisi CS:GO di Indonesia dapat aktif dan marak kembali, tutur Wakil Kepala Bidang Atlet, Prestasi dan IT Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) Yohannes P Siagian.
Sementara itu, mewakili rekan-rekan satu timnya, Dhammamitta Marvella mengungkapkan syukurnya atas prestasi yang berhasil mereka raih di IESF 14th World Esports Championships tahun 2022 di Bali.
“Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan pembinaan yang diberikan oleh PB ESI kepada kami. Terima kasih untuk pelatih dan terima kasih untuk seluruh masyarakat Indonesia atas dukungan serta doanya untuk kami, kata Dhammamitta Marvella.
Tim CS:GO Women yang berhasil meraih peringkat 3 dunia antara lain Dhammamitta Marvella, Aulia Brilian Putri HAC, July Kusuma, Risalma Agnia, dan Daltha Amelia Dwiguna.
Dukungan untuk Atlet
Dukungan terhadap perkembangan esports di Indonesia tercipta dari berbagai pihak.
Hal itu demi mendorong seluruh atlet Indonesia mampu mencetak prestasi.
Baik secara akdemik maupun non-akademik sebagai sebuah keseimbangan.