TRIBUNNEWS.COM - Tim eSports yang berlokasi di Russia, Virtus.pro telah mengkonfirmasi roster terakhir mereka untuk berlaga di musim 2023 yaitu Alexandr 'krylat' Krylatov yang menempati role Carry atau Solo Middle.
Virtus.pro menghapus roster Dota 2 mereka yang sebelumnya gagal lolos ke The International 11.
The International merupakan ajang kasta tertinggi di game Dota 2, kontestan yang terpilih merupakan tim eSports yang telah mengumpulkan poin tertinggi selama satu musim berlangsung atau lebih kenal dengan nama Dota Pro Circuit (DPC).
Roster terbaru Virtus.pro dikeluarkan dari orbit kurang dari sebulan karena pemain baru role Carrynya mendapat sanksi oleh Valve (Pengembang Platform dari Dota 2), Kamil 'Koma' Biktimirov merupakan pemain yang terkena sanksi.
Baca juga: Jelang League of Legend LEC 2023, G2 Esports Umumkan Kelima Roster Mereka
Koma mendapat sanksi dari Valve karena berbagi akun dengan orang lain ataupun menyamar sebagai anggota tim lain dalam kompetisi.
Alexandr 'krylat' Krylatov bukan pemain baru di game Dota 2, ia memulai debutnya sejak 2018 yang tergabung dengan tim Road to Glory eSports.
Pemain berkebangsaan Rusia tersebut mulai dikenal saat membela tim PuckChamp pada tahun 2021 karena penampilan impresifnya meski berada di tier ketiga saat itu.
Sebagai catatan, Virtus.pro merupakan tim Dota 2 yang menduduki tier 1.
Dia meninggalkan PuckChamp pada bulan Juli dan baru saja menandatangani kontrak dengan Team Empire Hope pada 9 Desember 2022.
Namun Virtus.pro bergerak cepat dengan menculiknya selang beberapa hari bergabung dengan Team Empire Hope yaitu pada tanggal 23 Desember 2022.
Dilansir dari Twitter resmi Virtus.pro, Alexandr 'krylat' Krylatov diumumkan sebagai role Carry terbarunya.
Meskipun begitu Valve mengizinkan tim yang terkena dampak gelombang larangan baru-baru ini untuk mengganti tempat roster mereka yang kosong.
“Situasi ini mengejutkan kami dan sangat menegangkan bagi tim," kata kepala departemen VP Dota 2 Alexander 'Stranger' Solomonov lewat kutipan dari situs resmi VP (Virtus.pro).
"Namun, kami tidak membuang waktu dan mulai menguji calon pengganti potensial sesegera mungkin, menyelesaikan masalah ini dalam dua hari," tambahnya.