"Integritas dan Fairplay yang tidak boleh mentonelir segala kecurangan, ini akan menjadi catatan bersejarah bagi dunia eSports bahwa medali bukan segalanya," tambah tulisan melalui story Instagram Frengky Ong.
"Mereka Pahlawan eSports sesungguhnya," jelas Sekretaris Jendral PBESI itu.
Dengan mundurnya Timnas Valorant Indonesia di grand final, belum dapat diketahui Skuad Garuda bakal mendapat medali silver atau tidak.
Sementara itu, bug abuse tersebut terjadi pada map kedua yaitu Split.
Laga yang menjadi pertarungan perebutan medali emas ini harus terhenti pada ronde kedua, ketika kedudukan 10-4 untuk Singapura.
Lalu, pertandingan tiba-tiba terhenti lantaran technical pause yang diajukan oleh Indonesia.
Namun sayang, komplain dari Indonesia tersebut tak diindahkan oleh panitia.
(Tribunnews.com/Ali)